RUANGPOLITIK.COM-Kebohongan Ketua Umum PKB Muhaiman Iskandar alias Cak Imin mulai dibongkar satu per satu.
Jubir Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid menegaskan pernyataan Cak Imin yang meminta putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang tak mencampuri urusan PKB adalah ahistoris dan arogan.
Imron beralasan, PKB yang didirikan pada 23 Juli 1998 tidak lepas dari peran besar sosok Gus Dur dan para kiai Nahdlatul Ulama (NU).
Namun melalui gugatan di pengadilan, Gus Dur disingkirkan dari posisi ketua umum oleh Cak Imin.
“Selama ini PKB Muhaimin Iskandar tetap mengeksploitasi nama ataupun gambar Gus Dur,” ujar Imron di Jakarta, Jumat (24/6/2022).
Berita Terkait:
Cak Imin Vs Yenny Wahid Luka Lama Konflik PKB
Yenny Wahid Sindir Cak Imin: Belum Tentu Bisa Bikin Partai Sendiri, Bisanya Ambil Partai Orang
Yenny Wahid Sebut Dirinya PKB Gus Dur, Cak Imin: Yenny Bukan PKB, Ngapain Ngatur
Tolak Cak Imin, Pesantren Madura ‘Milik’ Prabowo, Erick dan Yenny
Imron juga membeberkan kebohongan Cak Imin yang menaikkan suara PKB di Pemilu. Menurut dia, PKB pernah mengalami penurunan suara yang sangat signifikan dalam Pemilu 2009, yakni 4,95 persen suara sah nasional.
“Jadi kalau Muhaimin bilang PKB nggak terpengaruh gerakan Mbak Yenny, itu tidak punya dasar,” ungkapnya.
Suara PKB saat ini 9,69 persen suara sah nasional, tidak melebihi persentase PKB saat mengikuti Pemilu pertama 1999, yakni 12,62 persen suara sah nasional.
Menurutnya dengan membandingkan angka perolehan 13,57 juta suara di tahun 2019 dengan 13,2 juta suara di dua dekade sebelumnya (1999) tentu tidak relevan dan manipulatif.
“Karena variabel kenaikan jumlah penduduk Indonesia seolah-olah tidak diperhitungkan,” katanya.
Tak hanya itu, Imron juga menyesalkan pernyataaan Cak Imin yang menyebut Yenny Wahid gagal saat mendirikan partai.
“Kegagalan partai yang didirikan Mbak Yenny Wahid karena ada upaya penggagalan dari beberapa pihak,” tutupnya. (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)