RUANGPOLITIK.COM-Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid tidak rela jika ketua umumnya Muhaimin Iskandar hanya menjadi calon wakil presiden.
“Kalau PKB kan jelas selalu memperjuangkan Gus Muhaimin capres,” tutur Jazilul di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022).
Meski telah membangun komunikasi dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, Jazilul menyebut sejauh ini Cak Imin masih diprioritaskan menjadi capres bukan cawapres.
“Ya kalau Pak Prabowo mau jadi wapres malah bagus buat PKB,” ujarnya.
Namun lanjut Wakil Ketua MPR itu, peta politik bisa saja berubah kapan waktu. Tergantung dengan kompromi-kompromi politik yang dibangun antara PKB dan Gerindra.
“Ya kita buka opsi-opsi, termasuk dengan Gerindra. Kalau seandainya menerima wapres itu hasil kompromi,” ungkap Jazilul.
Berita Terkait:
PKB Ajak PKS dan Demokrat Gabung Koalisinya dengan Gerindra
PKB Gabung di Koalisi Semut Merah dan Kebangkitan Indonesia Raya, Buka Peluang untuk Demokrat
Ditinggal PKB, PKS: Berjuang Cari Mitra Koalisi yang Setara
PKB Sebut Berkoalisi dengan Gerindra Lebih Realistis dan Cepat untuk Cari Pasangan Capres
Diketahui, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar sepakat membentuk koalisi usai melakukan pertemuan pada Sabtu (18/6/2022).
Sementara itu Peneliti ahli utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menyarankan Muhaimin Iskandar sebaiknya realistis dalam menatap Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Cak Imin diminta berkaca dengan capaian elektabilitasnya di sejumlah lembaga survei.
“Animo masyarakat tidak tinggi pada Cak Imin. Ya sebaiknya menjadi calon wakil presiden saja,” katanya, Minggu, (19/6/2022).
Dijelaskannya, jika kedua parpol tersebut sepakat mengusung masing-masing ketua umum, maka yang paling realistis Prabowo Subianto sebagai capres dan Cak Imin cawapres.
“Berdua itu sudah cukup kok untuk berkoalisi,” tukasnya. (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)