RUANGPOLITIK.COM – PKB dan PKS akan bekerjasama dalam menghadapi Pemilu 2024 dan Pilpres 2024 dengan membentuk Koalisi Semut Merah.
Gabungan kedua partai tersebut belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden (PT) 20 persen, karena baru memiliki 108 kursi parlemen, kurang dari 115 kursi sebagai syarat pencalonan.
Namun pengamat politik dari Citra Institute Efriza, menilai koalisi PKB dan PKS tersebut lebih berpotensi bertahan sampai Pilpres 2024.
“Kalau membandingkan dengan KIB, Semut Merah jelas lebih menggigit. Memang KIB sudah lewat PT 20 persen, tapi bangunannya masih rapuh. Dengan ketidakjelasan capres yang akan muncul, serta masih banyak intrik-intrik di masing-masing partai di dalam KIB,” ujarnya ketika berbincang dengan RuPol, Sabtu (11/6/2022).
Saat ini PKB dan PKS merupakan partai yang kuat pondasinya, tidak ada tangan-tangan luar partai yang mengatur keputusan internal mereka.
Dengan kekuatan itu, jelas Efriza maka Koalisi Semut Merah ini akan lebih mudah menentukan pasangan capres yang dari mereka.
“Sederhana sebenarnya, tidak serumit pada KIB. Semut merah ini sudah memiliki capres dan cawapresnya yang memuaskan kedua pihak. Untuk cawapres tentu Cak Imin atau tokoh lain yang mewakili PKB, sedangkan untuk capres, Anies Baswedan perwakilan dari PKS. Karena PKS itu tidak akan mungkin lagi untuk melirik nama selain Anies, beresiko bagi pemilihnya,” jelas Efriza.
Berita terkait:
PKS Cari Jodoh di Milad ke-20, Sebut Nama Muhaimin, Anies dan Sandi
Ulama Maluku Dorong Muhaimin Berpasangan dengan Anies
Gus Muhaimin Ajak Anies Bareng-bareng di 2024
Dosen Ilmu Politik di berbagai perguruan tinggi ini, mengatakan pertemuan PKB dan PKS ini bukanlah peristiwa politik yang sederhana dan hanya sekedar cek ombak, namun sebuah langkah yang sudah sejak lama kedua partai pertimbangkan.
“Cak Imin sudah sejak lama ingin berpasangan dengan Anies Baswedan, karena sangat berpeluang untuk menang. PKS juga pasti sudah menimang-nimang dengan matang, jika ingin mengusung Anies perlu koalisi partai. Jadi keduanya ini saling membutuhkan, makanya koalisi ini akan bertahan sampai akhir,” kata Efriza.
Guna memenuhi PT 20 persen, PKB dan PKS tinggal menunggu satu partai lain, yang kemungkinan terbesar menurut Efriza adalah NasDem.
NasDem telah melewati fase memperkenalkan Anies kepada pengurus dan kader seluruh Indonesia, dan mendapatkan sambutan yang bagus.
“Rakernas NasDem besok ini, sepertinya hanya untuk memperjelas keberadaan Anies sebagai capres dari NasDem,” pungkasnya. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)