RUANGPOLITIK.COM-Aksi deklarasi FPI Reborn mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2024 mendapat tanggapan beragam di masyarakat.Kendati membawa nama FPI, Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI) Muhammad Alattas membantah kabar yang menyebutkan mereka mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menyebut realitas yang perlu disikapi oleh FPI dalam aksi tersebut adalah melihat dahulu soliditas para pendukungnya. Karena dikhawatirkan aksi FPI Reborn mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2024 lebih disebabkan adanya friksi di dalam internal FPI.
Efriza menilai gerakan deklarasi oeleh FPI Reborn sebagai gerakan terburu-buru ingin menunjukkan dukungan. Dan dianggap saat ini merupakan momentum yang tepat untuk segera menyatakan sikap mendukung Anies Baswedan meski langkah ini dilakukan dengan cara yang tak baik lantaran muncul isu peran aktor luar di balik deklarasi tersebut.
Ia mengingatkan jika situasi politik menuju Pemilu 2024 rawan terjadinya penggembosan dari internal sehingga konsolidasi perlu dilakukan. FPI diminta untuk melakukan evaluasi dulu soliditas pendukungnya dan kemungkinan adanya aktor dari luar yang menggerakkan.
Berita terkait:
Massa FPI Reborn Deklarasi Dukung Anies Baswedan Jadi Capres
FPI Sanggah Dukung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024
Kedok FPI Palsu Terkuak, Peserta Aksi Mengaku Ditipu Bang Eddy
Efriza: Keretakan PSI Akibat Komunikasi Politik Giring yang Garing
Efriza mengatakan terlalu prematur jika menuding ada permainan intelijen dalam aksi itu. Apalagi FPI Reborn masih baru sehingga adanya friksi antar faksi di internal lebih besar terjadi. Masalah ini berbeda ketika masih ada kekuatan penyatu yakni Habieb Rizieq Shihab.
Ia melihat kemungkinan ada pihak-pihak yang ingin dengan memanfaatkan tkondisi sekarang dengan berebut pengaruh kepada Anies tetapi menggunakan massa FPI.
Sebelumnya, massa yang terdiri atas ratusan orang yang mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam (FPI) Reborn, Senin (6/6/2022) mendeklarasikan dukungannya ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Koordinator Aksi M. Jufri membeberkan beberapa alasan mengapa puluhan massa mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, di antaranya selama lima tahun memimpin, Anies dinilai sebagai Gubernur yang telah banyak menorehkan keberhasilan dalam membangun kesejahteraan dan meningkatkan mutu kualitas warga Jakarta.
Terlebih, kata dia, keberhasilan tersebut juga mendapatkan balasan dengan banyak penghargaan yang didapat Anies Baswedan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Namun Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI) Muhammad Alattas membantah kabar soal menyebutkan mereka mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Alattas menduga ada gerakan intelijen yang berupaya untuk menyeret mereka dalam aksi deklarasi yang digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin kemarin, (6/6/2022).
Alattas menyatakan, Dewan Pimpinan Pusat FPI sejak berdiri hingga saat ini tidak pernah terlibat dalam aksi mendukung capres manapun. Pihaknya juga belum menentukan sikap terkait pengusungan capres 2024. Maka dari itu, kata Alattas, FPI menyatakan bahwa dari tingkat pusat sampai ranting tidak pernah mengundang, menggerakan, dan melakukan aksi dengan tema apapun kemarin.
FPI merupakan salah satu kelompok yang mendukung Anies Baswedan pada saat Pilkada DKI Jakarta 2017.Akan tetapi saat itu, kelompok ini masih bernama Front Pembela Islam. FPI pimpinan Muhammad Alattas dibentuk setelah pemerintah melarang aktivitas Front Pembela Islam besutan Rizieq Shihab. (RYU)
Editor: Ris Tian
(RuPol)