RUANGPOLITIK.COM – Adik Presiden Jokowi, Idayati melangsungkan pernikahan dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman pada hari Kamis (26/5/2022) kemarin.
Pada pernikahan yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah tersebut terlihat hadir tokoh-tokoh dan pejabat publik di Indonesia, tidak terkecuali para menteri dan ketua-ketua partai politik.
Namun tidak terlihat Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, Ketua DPR Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan elit PDIP lainnya.
Hal tersebut menjadi pertanyaan tersendiri, mengingat Presiden Jokowi merupakan kader PDIP.
Sekjen PDIp Hasto Kristiyanto menyebutkan ketidak hadiran elit PDIP itu terkait dengan persiapan rakernas PDIP dan Festival Kopi Tanah Air.
“Kalau acara perkawinan itu kan ada yang mengundang, kita juga bisa mendoakan. Dan ini kan juga masih di tengah pandemi. Kita bersyukur, kita mendoakan agar perkawinannya langgeng abadi. Dan bersatu dalam cinta kasih oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Hasto kepada wartawan di tengah-tengah acara Festival Kopi Tanah Air di Gelora Bung Karno, Jumat (27/5/2022).
Saat ditanya apakah dia mendapatkan undangan dari keluarga Presiden Jokowi, Hasto mengelak menjawab dan hanya menyebutkan dia sibuk mempersiapkan acara festival kopi tersebut.
“Kami kebetulan sedang mempersiapkan festival kopi, rakernas. Ada Pak Rudy (FX Rudi Hadyatmo) yang datang, itu kan mewakili partai. Ada beberapa elemen partai yang datang (juga). Kita yang penting mendoakan,” lanjutnya.
Selain Mantan Walikota Solo yang juga Ketua DPC PDIP Solo, FX Rudy Hadyatmo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP ikut terlihat hadir di Solo.
Berita Terkait:
‘Puan Maharani Presiden’ Menggema Pada Acara Festival Kopi PDIP
PDIP Akan Gelar Rakernas 21-23 Juni Rancang Kebijakan Stategis Pemenangan Pemilu 2024
Jokowi Tolak Dukung Puan Maharani, PDIP Terpecah Dua Kubu
5 Dasar Puan Maharani Layak Diusung Sebagai Calon Presiden RI, Ini Kata Masinton…
Sementara itu, Puan Maharani mengaku tidak bisa menghadiri acara pernikahan tersebut, karena sedang ada kegiatan lain di Bali pada saat yang bersamaan.
Ia mesti menjadi salah satu pembicara pada rapat pleno yang membahas evaluasi jangka menengah Kerangka Kerja Sendai (Sendai Framework).
“Saya mengucapkan selamat kepada mempelai berdua. Mohon maaf tidak bisa hadir,” ujarnya. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)