RUANGPOLITIK.COM – Korban robot trading DNA Pro yang tergabung dalam Paguyuban 007 memenuhi undangan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR RI.
Dalam rapat tersebut, para korban menyampaikan seluruh kerugian mereka karena terbujuk janji-janji pihak DNA Pro Academy.
RDPU yang berlangsung pada Kamis (26/5/2022) pagi tersebut, langsung di bawah pimpinan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI M. Sarmuji.
Sedangkan para korban juga mendapat pendampingan dari kuasa hukum mereka Yasmin Muntaz dan Imran Muntaz, yang mendapat kuasa dari sekitar 7000 orang korban.
Pada kesempatan tersebut, salah seorang korban Ibu Suwarni mengaku bergabung dengan DNA Pro karena terdampak pandemi covid.
“Pada awalnya saya berharap mendapatkan penghasilan selama pandemi covid, karena saya tidak bisa bekerja akibat adanya pembatasan kegiatan,” ujar Suwarni yang berprofesi sebagai tukang urut tersebut.
“Jujur pada awalnya saya sangat terbantu, namun setelah beberapa bulan semua terhenti. Padahal seluruh tabungan sudah saya investasikan, karena berharap adanya pemasukan selama pandemi. Saya sangat memohon bantuan dari Bapak, agar dana saya bisa kembali. Tidak ada lagi saya saya miliki Pak,” ujarnya sambil menangis.
Yasmin Muntaz kemudian juga menyampaikan kepada para anggota Komisi VI, bahwa masih banyak korban-korban yang senasib dengan dengan Suwarni.
“Banyak yang bernasib seperti Ibu Suwarni Pak. Mereka bergabung dengan DNA Pro bukan berharap menjadi kaya-raya, tapi hanya sekedar berusaha untuk bertahan selama pandemi,” papar mantan presenter televisi nasional tersebut.
Berita terkait:
Sekitar 10 Trilyun Dana Member DNA Pro Lenyap, Hanya Dalam Sehari
Honor Nyanyi Rossa dari DNA Pro Disita, Gus Nadir: Cara Kerjanya Polisi Gak Bener
Yasmin Muntaz Harapkan DPR Ikut Membantu Penyelesaian Kasus DNA Pro
Ivan Gunawan Diperiksa Sebagai Saksi di Kasus DNA Pro
Kuasa hukum para korban yang tergabung dalam Paguyuban 007 itu, juga berharap DPR bisa mencarikan jalan keluar yang baik bagi para korban.
“Kami berharap bapak-bapak bisa menyampaikan semua ini kepada pemerintah, baik Kemendag, Bappebti dan pihak terkait lainnya. Para member (korban) sangat berharap dana mereka bisa kembali, untuk mereka jadikan modal lagi buat berdagang dan berusaha,” pungkas Yasmin.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji menyebutkan DPR telah menampung semua keluhan dari para korban dan akan meninadak lanjuti.
“(Keluhan ibu) sudah kita dengar. Kami mengadakan rapat sebentar lagi untuk memperjuangkan apakah yang aspirasi ibu atau bapak korban,” ujar Sarmuji. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)