RUANGPOLITIK.COM-Ketertarikan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) terhadap Panglima TNI Andika Perkasa untuk menjadi calon pada Pemilihan Presiden 2024 dinilai wajar.
Meskipun demikian, Andika diprediksi hanya akan menjadi calon wakil presiden.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, menyatakan bahwa ketertarikan NasDem terhadap Andika wajar. Pasalnya, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, memiliki kedekatan dengan jaringan militer.
Paloh merupakan salah satu pendiri Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI). Paloh bersama sejumlah anak ABRI lain mendirikan organisasi ini pada 1978.
Meskipun demikian, Ujang menilai Andika akan sangat sulit bersaing. Pasalnya, berdasarkan survei berbagai lembaga, elektabilitasnya saat ini masih sangat rendah.
Berita Terkait:
Jokowi Enggan Nilai Kinerja Gibran Sebagai Wali Kota Solo
PKB Tolak Capres dari Pengusaha, Efriza: Mungkin Cak Imin Takut Bersaing
Andika Perkasa Diimbau Tahan Manuver Politik, Pengamat: Dia Masih Panglima TNI
Pengamat: Jokowi Bisa Jadi King Maker di Pilpres 2024
Hal itu, menurut Ujang, akan menjadi salah satu pertimbangan bagi Nasdem untuk mengajukan nama Andika. Pasalnya, Nasdem akan kesulitan membentuk koalisi jika mengusung calon yang sulit menang.
“Partai-partai itu secara psikologi pasti akan mendukung capres yang memiliki elektabilitas tinggi, karena potensi menangnya besar. NasDem tentu berhitung juga. Jadi menurut saya, ya muncul nama itu kan belum tentu dijadikan Capres, bisa saja untuk strategi pemberitaan,” kata Ujang saat dihubungi, Kamis, 26 Mei 2022.
Direktur Eksekutif Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Kunto Adi Wibowo juga menilai para calon berlatar belakang militer seperti Andika masih akan sulit bersaing pada Pilpres 2024. Belajar dari dua pilpres terakhir, menurut dia, calon berlatar belakang militer harus terlebih dahulu masuk partai politik.
Kunto juga melihat adanya resistensi dari partai politik saat ini untuk mengusung calon dari militer. Menurut dia, para petinggi partai khawatir jika nantinya kendaraan politik mereka justru diambil alih oleh para purnawirawan militer.
“Kita lihat saja pengalaman tokoh dari TNI pada Pemilu yang lalu, Pak Gatot Nurmantyo, yang pada waktu itu elektabilitasnya bahkan lebih besar dari Pak Andika saja susah mendapat kendaraan partai koalisi yang bisa mendukungnya. Kecuali Pak Andika keluar dari TNI terus masuk partai, mungkin beda cerita,” tutur Kunto, Kamis (26/5/2022).
“Jadi menurut saya, Cawapres itu paling maksimal kalau untuk Pak Andika sekarang.”
Nama Andika Perkasa mencuat sebagai salah satu calon presiden yang akan diusung oleh Nasdem. Sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem siap mengajukan nama lulusan Akademi Militer tahun 1987 tersebut dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Nasdem yang akan digelar pertengahan bulan depan.
Dalam rakernas itu, setiap DPW disebut berhak mengajukan tiga nama calon kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Akan tetapi, suara terakhir tetap akan ditentukan oleh Surya Paloh sebagai ketua umum. Selain Andika Perkasa, terdapat pula nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang disebut akan meramaikan acara Rakernas tersebut. (AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)