RUANGPOLITIK.COM-Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor pertanian pada April 2022 mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar 15,89% (year on year) jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu.
Ekspor pertanian pada April 2022 tercatat tumbuh 15,89 persen jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sektor pertanian memiliki total share sebesar 1,44 persen.
Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh naiknya permintaan beberapa komoditas ke Negara-negara besar seperti China dan Amerika. Dengan kenaikan tersebut, maka sektor pertanian memiliki total share sebesar 1,44%
Kepala BPS, Margo Yuwono, mengungkapkan kenaikan ekspor pertanian juga terjadi apabila dihitung secara kumulatif, yakni dari Januari sampai April 2022. Kenaikan bahkan mencapai 11,93 persen atau dengan toral share mencapai 1,66 persen.
“Dengan begitu sektor pertanian menyumbang total ekspor untuk nonmigas mencapai 94,93%. Sedangkan jika dihitung secara bulanan sektor pertanian turun karena komoditas kopi dan buah buahan,” papar Margo, pada Selasa (17/5/2022).
Berita Terkait:
Wamentan Harvick: Wujudkan Ketahanan Pangan Bersama
Ganjar Silaturahmi Ke Muhammadiyah, Bahas UMKM Hingga Politik Pertanian
Erick Thohir: Ada Mafia Bibit di Sektor Pertanian
Wabah PMK Menyebar, Pelabuhan Tanjung Perak Lakukan Pengawasan Ketat
Ia menyampaikan total nilai ekspor pada April 2022 mencapai 27,32 milar US$ atau naik 3,11 persen (month to month/MtM) jika dibandingkan bulan Maret 2022. Sedangkan kalau dibandingkan bulan April 2021 naiknya sebesar 47,76 persen (YoY).
Disisi lain, upah buruh tani secara nominal pada bulan April 2022 tercatat Rp 58,109 atau meningkat 0,29 persen. Demikian juga dengan upah buruh bangunan yang tumbuh sebesar 0,01 persen.
“Yang pasti ekspor nonmigas kita meningkat 3,17% sedangkan migasnya meningkat 2,01%,” tukasnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan bahwa sektor pertanian selama ini menjadi salah satu andalan dalam perekonomian nasional.
Menurutnya, hal ini tercermin dari kontribusi sektor pertanian dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I 2022, yang tercatat sebesar 1,16 persen (YoY).
“Kita patut bersyukur bahwa selama ini sektor pertanian menjadi andalan pendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Sektor pertanian juga kembali berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2022,” kata Wamentan Harvick dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Selain itu, lanjutnya, serapan tenaga kerja di sektor pertanian tumbuh positif, dimana distribusi penduduk yang bekerja mencapai 29,96 persen atau sekitar 1,86 juta orang per tahun (YoY).
Wamentan pun berharap agar tren pertumbuhan ini dapat terus dijaga dalam momentum pemulihan ekonomi nasional.
“Pertanian terbukti mampu mendorong percepatan ekonomi baik melalui usaha dalam negeri maupun jumlah ekapor. Semua berkaitan dengan program pemerintah yang mengakomodir semua kepentingan pembangunan pertanian. Termasuk program peningkatan produksi dan kesejahteraan petani yang dijalankan Kementerian Pertanian” pungkasnya. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)