RUANGPOLITIK.COM-Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar kembali membuat heboh, dengan memposting kaos yang menyindir PBNU.
Muhaimin memposting kaos dengan dengan tulisan ‘Warga NU Kultural Wajib ber-PKB, Struktural Sak Karepmu’.
Walau dalam komentarnya, Muhaimin menyebutkan itu kiriman orang, tapi dia tetap memposting di akun twitter resminya.
Fenomena Muhaimin itu juga menjadi perhatian dari Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari.
Menurutnya, upaya Cak Imin tersebut adalah bentuk upaya namanya agar terus dibicarakan.
Berita Terkait:
‘Panik Ya Min’ Trending di Twitter, Buntut Cak Imin Pamer Kaos
Posting Kaos Sindir PBNU, Muhaimin Kobarkan Konflik Lagi
Posting Kaos, Cak Imin Sentil PBNU
Hindari Residu Politik, Cak Imin Usul Minimal 3 Paslon Capres-Cawapres
Dalam pesan tertulisnya kepada RuPol, Sholeh menilai Muhaimin sudah dalam posisi kepalang tanggung.
“Kepanikan Cak Imin (Muhaimin Iskandar) sudah sampai pada puncaknya. Mendapatkan tekanan yang demikian keras dari PBNU dan Gusdurian, akhirnya dia berpikir sudah kepalang tanggung. Lawan aja dengan membabi buta,” ujar Sholeh, Rabu (18/5/2022).
Menurut Sholeh, sudah dua kali Muhaimin secara langsung menunjukan perlawan keras.
Pertama ketika menyebut Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf tidak berpengaruh terhadap pemilih PKB, dalam sebuah sesi wawancara dengan stasiun televisi.
“Ini yang kedua kali. Tanpa ada lagi rasa segan dan ‘ewuh pakewuh’. Tanpa tedeng aling-aling, Cak Imin sepertinya memang sudah tidak peduli dengan PBNU di bawah Gus Yahya,” lanjutnya.
Aktivis NU itu juga sangat menyayangkan sikap Muhaimin tersebut, karena bisa berdampak besar pada kebesaran PKB.
“Ini akan berujung petaka bagi PKB. Walau bagaimanapun, sikap frontal Cak Imin ke PBNU itu akan membuat para Kiai-kiai kampung gerah juga. Karena cara-cara seperti itu tidak sesuai dengan budaya NU,” papar Sholeh yang juga dikenal sebagai pengamat pengaruh NU dalam perkembangan islam di dunia tersebut.
Saat ini, lanjut Sholeh untuk menyelamatkan PKB dari kehancuran, perlu ada rembug menyeluruh di internal PKB dan PBNU.
“Mungkin para Kiai-kiai sudah perlu turun tangan untuk menyudahi semua ini. Panggil dulu senior-senior PKB dari berbagai faksi, dengar masukan mereka. Kemudian baru duduk bersama dengan PBNU juga,” pungkas Sholeh. (YON)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)