RUANGPOLITIK.COM-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaksanakan salat Idul Fitri di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Senin (2/5/2022).
Hal ini pun menuai sorotan. Sebelumnya Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto menyinggung politik identitas yang digunakan Anies.
“Untuk jualan ‘Politik Indentitas’ yang akan digunakan ketika @aniesbaswedan copras capres, maka Stadion JIS digunakan untuk Sholat Ied,” ujar pria yang karib disapa Kang Dede melalui akun sosial medianya.
“Karena kalau pakai area Monas identik dengan gerombolan radikalis. Padahal dari jaman baheula Sholat Ied warga Jakarta dipusatkan di Masjid Istiqlal,” ujarnya.
Berita Terkait:
Sholat Ied Bersama di JIS, Zulhas Puji Kerja Anies Untuk Jakarta
Rayakan Lebaran, Anies: Kemenangan Setelah Berjuang Lawan Pandemi
Pejabat Negara Sholat Idul Fitri di Istiqlal, Anies di JIS
Sering Kritik Anies, PSI Jakarta Sentil Pengurus DPP PSI
Salah satu warganet, Eko Widodo justru membela tindakan Anies tersebut untuk salat Id perdana di JIS.
“Anies hanya fasilitasi sholat ied dituduh jualan politik identitas,” sebut Eko Widodo dalam akun sosial medianya.
Menurutnya, jika tindakan orang nomor satu Jakarta ini dinilai jualan politik, maka yang mengeluarkan kebijakan pembatasan toa masjid hingga takbir keliling bisa ditafsirkan sebagai propaganda neo Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Berarti yang batasi toa masjid, larang takbiran keliling & acara keagamaan di Monas boleh ya ditafsirkan propaganda neo PKI,” pungkasnya. (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)