RUANGPOLITIK.COM-Calon Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Lampung Timur (Lamtim) Anton Setya Putra mengaku dizalimi pengurus DPD Partai Demokrat Lampung dalam proses Musyawarah Cabang (Muscab) PD Lampung.
Pasalnya ia telah memenuhi semua persyaratan pendaftaran mulai dari dukungan PAC hingga membayar Rp25 juta. Namun di penghujung penutupan pendaftaran, semua PAC diganti baru dengan menabrak AD/ART, aturan dan kebijakan DPP PD.
“Saya sudah mengikuti semua tahapan, memenuhi semua persyaratan pendaftaran, dan telah ditetapkan sebagai ketua DPC yang sah. Saya merasa sudah dizalimi dan hari ini akan melaporkan dugaan penipuan dalam proses Muscab PD Lampung ke Polda Lampung,” tegas Anton kepada RuPol di Lampung, Selasa (22/3/2022).
“Saya juga sudah membayar Rp25.500.000, ada tanda terimanya, namun sampai penutupan verifikasi tak dipanggil oleh panitia,” sambungnya.
Ia menambahkan hari ini ia bersama pengacara dari Jakarta dan 13 orang lainnya akan melaporkan masalah ini ke Polda Lampung, pidana umum dan dugaan penipuan.
Berita Terkait:
Calon Ketua DPC Lamtim Laporkan Pengurus Demokrat ke Polda Lampung
Demokrat Lampung Diterpa Badai Pengunduran Diri Pengurus
Pasca-bergantinya Ketua. Kantor DPD Demokrat Lampung Digembok
Kakak Andi Arief Pimpin DPD Demokrat Lampung
Menurut Anton, dirinya sejak awal sudah merasa hendak “dibegal” dari dukungan PAC. Dirinya mendapat dukungan 18 PAC dari 22 PAC yang ada di DPC Lampung Timur. Namun usai penutupan pendaftaran, semua PAC diganti baru dengan menabrak ADART, aturan, dan kebijakan DPP PD.
Saat tahapan verifikasi, ada tawaran dari dua pengurus DPD agar berbagi dukungan kepada calon yang diduga hendak dimenangkan DPD PD Lampung. Namun, Anton menolak karena tak mau mengkhianati dukungan 18 PAC terhadapnya.
Terkait hal itu, dia bersama 18 PAC dibiarkan seharian lebih menunggu di selasar tempat verifikasi dukungan di Gedung Krakatau, Kemiling, Kota Bandarlampung, pada Minggu (20/3/2022).
Kedua pengurus DPD PD Lampung tersebut lanjut Anton menawarkan komposisi masing-masing bagi dua, yakni ia 12 suara sisanya, 10 suara, diberikan kepada calon lain atau bagi dua. Untuk jadi calon, syaratnya 20 persen dukungan PAC.
Alasan kedua pengurus DPD PD Lampung karena merasa kasihan terhadap 22 pengurus PAC DPC PD Lamtim yang sudah menunggu verifikasi sejak kemarin malam di Gedung Krakatau, Kemiling, Kota Bandarlampung, Minggu (20/3/2022).
“Ada beberapa saksi yang menawarkan pembagian dukungan PAC itu,” katanya. Anton menolak karena sudah berkomitmen dengan para pendukungnya tidak akan berkhianat dengan 22 PAC dari 24 PAC.
Dari 24 PAC, 22 PAC yang mendukungnya mendadak diganti tanpa melibatkan Ketua Plt DPC Lamtim Yandri, para ketua PAC, dan para kader partai lainnya dua hari setelah penutupan pendaftaran pada (16/3/2022). (HER)
Editor: Andre
(RuPol)