RUANGPOLITIK.COM – Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, bahwa 110 juta suara rakyat menginginkan penundaan gelaran Pemilu 2024.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut, bahwa partainya memiliki data tersendiri terkait sikap pemilih terhadap wacana tersebut.
“Kami dari PDIP kami punya data sendiri dan tidak termasuk dengan data yang itu (Luhut), itu saja,” kata Puan menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers usai rapat paripurna, di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (15/03/2022).
Lebih lanjut, Ketua DPR RI itu, menegaskan data yang milik PDIP juga merupakan big data.
“Dan data kami partai politik, big data juga,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya mengklaim memiliki data aspirasi rakyat Indonesia yang menginginkan penundaan Pemilu 2024.
“Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah,” kata Luhut.
Berita terkait:
Saling Klaim Suara Rakyat Pada Wacana Tunda Pemilu
Hasto Pertanyakan Kapasitas Luhut Bicara Penundaan Pemilu
Wacanakan Tunda Pemilu. Dedi Kurnia: Muhaimin dan Airlangga Takut Digoyang
KPU-Bawaslu Ketemu Ketum PKB, Pengamat: Skenario Jokowi Tiga Periode
Dari data tersebut, Luhut menjelaskan masyarakat kelas menengah ke bawah ingin kondisi sosial politik yang tenang. Masyarakat, kata Luhut, tak ingin gaduh politik dan lebih menginginkan kondisi ekonomi ditingkatkan.
“Kalau menengah ke bawah ini, itu pokoknya pengin tenang, pengin bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin. Kemarin kita kan sakit gigi dengan kampret-lah, cebong-lah, kadrun-lah, itu kan menimbulkan tidak bagus. Masa terus-terusan begitu,” imbuhnya. (AFI)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)