RUANGPOLITIK.COM – Polemik adanya politik uang pada Musyawarah Cabang (Muscab) PKB Kabupaten Limapuluh Kota terus bergulir.
Salah seorang calon ketua menyebutkan, adanya permintaan uang untuk biaya muscab dari salah seorang pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Sumatera Barat (Sumbar).
“Yang menghubungi saya namanya Wizri, dia bersama salah seorang kader PKB Limapuluh Kota. Mereka mengaku perpanjangan tangan dari DPW. Dia meminta uang untuk biaya muscab, karena menurutnya, DPW akan memilih saya sebagai ketua,” ujar Hemmy Setiawan, salah seorang calon ketua DPC PKB Limapuluh Kota, kepada RuPol, Selasa (1/2/2022).
Awalnya Hemmy sempat ragu masalah biaya muscab ini, kenapa dibebankan kepada calon ketua, bukan kepada DPC yang aktif.
Tapi karena yang menyampaikan ini adalah orang dekat Wakil Ketua DPW PKB Sumbar, maka dia akhirnya memberikan uang tersebut.
“Dia menyebutkan yang meminta tersebut Firdaus (Wakil Ketua DPW), dan saya juga sempat menanyakan kepada Firdaus dan memang ada sumbangan tersebut,” lanjut anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu.
Menurut Hemmy lagi, karena merasa akan menjadi Ketua DPC yang sudah mendapatkan restu dari DPW, dia merasa wajar membayar biaya muscab tersebut.
“Awalnya memang karena itu. Saya tahu kondisi DPC tidak mungkin memenuhi biaya itu, jadi biarlah saya yang bayar. Lagian kan saya juga yang menjadi ketua nantinya,” kata Hemmy.
Menurut Hemmy, total sumbangan sebesar Rp 50 juta, namun karena pada saat itu dia belum memiliki uang, dia hanya berikan sebesar Rp 20 juta.
Baca juga:
Ketua DPW PKB Sumbar, Akan Mengusut ‘Ngutip Uang’ di Muscab
Ada Aroma Uang Pada Muscab PKB Limapuluh Kota. DPW PKB Tutup Mata?
Namun iming-iming dia akan menjadi ketua itu, ternyata palsu, kata Hemmy lagi. Muscab berlangsung dengan suara terbanyak dan para calon harus melobby pemilik suara.
“Saya merasa dikerjain oleh mereka. Apakah DPW terlibat? Saya tidak tahu, tapi saya ingin DPP juga mengetahui masalah ini, agar PKB ke depan lebih bersih dari hal-hal seperti ini,” sambungnya lagi.
“Yang lebih menyakitkan bagi saya, si Wizri itu bilang sendiri bahwa saya kalah itu karena dia. Dia yang mengatur saingan saya untuk bisa mengalahkan saya. Itu benar-benar membuat saya kesal. Masak Uang saya dia minta, tapi dia bantu calon lain untuk menang” kesal Hemmy.
Anggota DPRD dari PKB yang sudah 2 periode ini, meminta kepada DPP untuk membersihkan oknum-oknum yang membuat politik kotor di PKB ini.
“Saya bergabung dengan PKB sejak 2012, menjadi anggota DPRD 2 periode. Selama ini kami baik-baik saja, penuh kekeluargaan. Sekarang semua terpecah-belah, hanya karena oknum,” pungkasnya.
Sebelumnya Ketua DPW PKB Sumbar Anggia Ermarini mengatakan akan mengusut adanya kutipan uang ini.
“Jika ada yang ‘ngutip uang’ untuk pemenangan, saya akan usut,” tegasnya ketika dihubungi, Minggu (30/1/2022). (YOS)
Editor: Bejo. S
(RuPol)