RUANGPOLITIK.COM – Tudingan politisi Gerindra, Kamrussamad kepada Sandiaga Uno yang disebut membuat rekayasa deklarasi dukungan pencapresannya oleh Forum Ijtima’ Ulama berbuntut panjang.
Ketua Pengurus Pusat Dewan Dakwah, Dede Rubai Misbahul Alam mengatakan tudingan yang disampaikan oleh Kamrussamad tersebut tidak berdasar. Sandiaga Uno tidak pernah meminta atau berkomunikasi dengan para ulama meminta untuk dibuat deklarasi.
“Kami menganggap Bang sandi sosok yang baik. Sehingga layak untuk didukung. Tidak ada itu rekayasa-rekayasa,” bantahnya ketika diminta tanggapannya oleh wartawan, Kamis (16/12/2021).
“Yang pasti, kita sebagai umat Islam itu mempunyai komitmen untuk memunculkan dari bawah sosok pemimpin yang ke depan kita harapkan dan kita anggap akan lebih baik. Dan pemimpin itu adalah, dalam hitungan kami itu adalah Bang Sandi,” sambungnya.
Dede juga menyebutkan bahwa pilihan atau mendukung seseorang itu adalah hak warga negara, tidak bisa dihalang-halangi oleh siapapun, sehingga mereka juga berhak untuk mendukung Sandiaga Uno.
“Kami senang dengan beliau (Sandiaga). Beliau dekat dengan santri, beliau dekat dengan ulama, beliau dekat dengan pedagang-pedagang dan sebagainya. Dengan akhlaknya yang baik, upaya-upaya politik inilah yang kami lakukan, mengkampanyekan kebaikan, sebagaimana Islam mengajarkan kepada kita semua,” terang Dede.
Baca juga:
Gerindra Bergejolak. Sandiaga Dituding Rekayasa Deklarasi Capres
PII dan Ulama Jawa Barat Deklarasi Sandiaga Uno untuk Calon Presiden
Mengenai tudingan Kamrussamad tentang potensi terjadinya politik identitas, Dede juga membantah, bahkan menurutnya deklarasi oleh Forum Ijtima’ Ulama itu malah akan mempersatukan umat.
“(Forum Ijtima Ulama) jelas sangat mempersatukan umat, karena di situ banyak ulama hadir, banyak pemuda Islam hadir, lintas organisasi, Masyaallah. Itu menjadi salah satu bukti tidak ada di antara kita upaya untuk memecah belah, nauzubillah,” terangnya.
Namun walau sudah dituding seperti diatas, Dede mengaku para ulama tidak akan menuntut balik atau berbuat sesuatu untuk membalas, mereka menganggap itu sebagai dorongan saja untuk lebih semangat untuk mengkampanyekan Sandiaga Uno.
“Kami tidak menganggap itu menuduh, kami hanya menganggap bahwa itu adalah suplemen, motivasi bagi kami agar yang kami kerjakan dalam Ijtima kemarin itu menjadi sesuatu yang kami jaga dan kami rawat supaya menjadi kebaikan bagi umat dan bangsa,” tutup Dede.
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)