RUANGPOLITIK.COM – Nama Agung Nugroho beberapa hari terakhir ini menjadi pembicaraan, khususnya di Propinsi Riau, pasca terpilihnya secara aklamasi politisi muda itu sebagai calon Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Riau.
Diluar dari adanya sedikit kekisruhan yang diwarnai beberapa aksi seperti pembakaran atribut partai dan ancaman-ancaman secara pribadi kepada dirinya, Agung tetap berupaya untuk menghadapi dengan tenang dan mengikuti sesuai dengan mekanisme yang telah diterapkan dalam partai besutan Agus Harimurti Yudoyono (AHY) tersebut.
Ditemui di salah satu cafe di daerah Jakarta Pusat, Jakarta sebelum mengikuti proses fit and proper tes di hadapan Ketua Umum AHY, Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsa dan Kepala Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, Agung Nugroho bercerita tentang perjalanan politiknya.
“Bagi saya politik ini mengalir saja Bang, saya hanya menjalani apa yang menjadi tugas saya. Diperintahkan menjadi Wakil Ketua DPRD, saya siap dan sekarang diperintahkan untuk jadi Ketua DPD, saya juga siap,” ujarnya santai kepada RUANGPOLITIK.COM, Ahad (05/12/2021).
Sebelum terjun ke dunia politik praktis, pemuda kelahiran Padang, 14 Oktober 1984 ini dikenal sebagai salah satu aktivis dan tokoh pemuda di Kota Pekanbaru. Dimulai dari organisasi mahasiswa Satuan Pemuda dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila, kemudian terpilih sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Pekanbaru.
“Awal karir saya sebagai politisi mungkin dimulai sejak ikut berkompetisi dalam pemilihan Ketua KNPI, disitu mulai belajar strategi-strategi dan menjalin komunikasi-komunikasi politik untuk pemenangan. Banyak senior-senior yang membantu saya saat itu,” ujar peraih suara terbanyak dalam Pemilu 2019 untuk DPRD Propinsi Riau itu.
Baca juga:
Agung Nugroho Pimpin Partai Demokrat Riau, Setelah Terpilih Secara Aklamasi
Terkenal di Lintasan Balap
Saat bercerita tentang masa kecilnya, lulusan fakultas Ekonomi Syariah Universitas Islam Riau (UIR) ini, mengaku tidak ada yang luar biasa pada kehidupannya, karena dirinya terlahir dari keluarga yang biasa saja, bukan dari keluarga pejabat atapun keluarga kaya.
Putera dari prajurit TNI ini sempat berpindah-pindah kota, mengikuti tugas orang tuanya, namun semua hanya berkisar di dua propinsi, Riau dan Sumatera Barat.
“Mungkin yang agak berbeda, pada masa muda saya Bang. Saya hobby balap motor, jadi kebetulan waktu saya masih SMA dan awal-awal kuliah itu sedang banyak event-event balap motor road race. Jadi saya sering ikut dan lumayan sering juga juara,” ceritanya tersenyum, mengingat kenangan masa lalu.
“Di lintasan orang mengenal saya Agung Kencana, karena saya dulu membela tim Kencana Motor Bangkinang. Kami sempat juga ikut Kejuaraan Nasional dan juara. Waktu itu saya terkenal Bang, hahaa…” katanya lagi sambil tertawa lepas.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Propinsi Riau dua periode itu kemudian sempat terbawa arus dalam kenakalan-kenakalan anak muda zaman itu, beberapa fase kehidupannya larut dalam kehidupan yang dianggap tidak memiliki masa depan itu, namun untung dirinya bisa kembali ke jalan agama.
Pertemuan dengan sang istri yang juga aktif dalam organisasi Kepemudaan KNPI, membuatnya semakin semangat dalam belajar agama.
“Faktor istri saya juga besar Bang. Dia membuat saya tetap kuat berdiri dan istiqomah di jalan agama. Apalagi saat ini kami sama-sama bertugas di DPRD Riau, jadi bisa selalu bersama-sama, saling mendukung dan saling mengingatkan,” ujar Agung yang saat itu juga ditemani sang istri, Sulastri yang merupakan anggota DPRD Propinsi Riau Fraksi Partai Golkar.