RUANGPOLITIK.COM – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyatakan pada bulan Januari 2022 mendatang, akan memulai melakukan vaksinasi booster, namun tidak semua yang mendapatkan vaksin booster tersebut akan gratis. Ada sebagian yang harus berbayar, namun dipastikan harganya dibawah 300 ribu rupiah.
Karena berbayar tersebut, maka masyarakat diperbolehkan untuk memilih akan memakai vaksin jenis apa untuk booster itu.
Dari hasil penelitian yang baru-baru ini dilakukan di Inggris, diketahui bahwa vaksin Phzer dan Moderna, keduanya menggunakan teknologi mRNA, merupakan vaksin terbaik untuk booster. Disebutkan kedua vaksin bisa meningkatkan antibodi diberikan 10-12 minggu setelah dosis kedua diberikan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (03/12/2021)
Baca juga:
Mengenal Omicron, Varian Baru Covid-19 Dari Penjelasan WHO
Menurut studi, dosis penuh Pfizer atau dosis penuh Moderna dapat efektif untuk meningkatkan antibodi dan sel T. Hasil ini terlepas dari dua dosis di awal menggunakan Pfizer atau AstraZeneca.
Saat AstraZeneca, Novavax, Johnson&Johnson dan Curevac diberikan sebagai booster, masing-masing meningkatkan level antibodi untuk kedua vaksin sebelumnya. Meskipun peningkatannya lebih kecil.
Sementara itu, valneva meningkatkan antibodi pada orang dengan vaksin awal AstraZeneca, namun tiak memberikan peningkatan untuk Pfizer.
Dalam studi yang sama, booster juga dapat membantu menghasilkan respon sel T pada varian Beta dan Delta.
“T-sel (respon) nampaknya lebih luas pada semua varian, yang memberi harapan bahwa varian strain pada virus mungkin bisa ditangani, khususnya rawat inap dan kematian. Jika tidak pencegahan infeksi, saat ini oleh vaksin,” jelasnya Faust
Studi ini dilakukan sebelum penyebaran Omicron menyita perhatian dunia. Namun Faust mengatakan telah berbagi sampel dengan otoritas kesehatan Inggris untuk melihat data soal varian baru tersebut.
(RuPol)