RUANGPOLITIK.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Negara Iriana bersilaturahmi ke Keraton Yogyakarta, Senin (2/5/2022) bertepatan dengan 1 Syawal 1443 Hijriah. Turut mendampingi Jokowi ialah putra bungsunya Kaesang Pangarep.
Jokowi harus keluar Istana Kepresidenan Yogyakarta untuk menemui Sultan Hamengkubuwono X Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan seluruh keluarga keraton di hari pertama Lebaran ini.
“Ini pertama, karena saya Idulfitri saat ini berada di Yogya, tentu saja pertama kali yang kami kunjungi untuk silaturahmi dan menghaturkan selamat hari raya. Mohon maaf lahir dan batin kepada Bapak Sultan Ngarso Dalem beserta Ibu Ratu dan keluarga,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya selepas pertemuan.
Berita Terkait:
Presiden Jokowi Salat Idul Fitri di Gedung Agung Yogyakarta
Presiden Jokowi: Saya Sekeluarga Mengucapkan Selamat Idulfitri 1443 Hijriah
Jokowi Tiba di DIY untuk Lebaran, Kepala Negara Langsung Bagi-bagi Sembako
Jokowi Tegas Tolak Bantu Ukraina Kirim Senjata, Putin Siap Datang ke Indonesia
Tiba sekitar pukul 09.10 WIB, presiden dan Ibu Negara langsung disambut oleh keluarga Keraton Yogyakarta di gerbang depan untuk kemudian masuk menuju area dalam.
Presiden mengatakan pertemuan berlangsung dalam suasana yang sangat baik.
“Semuanya berjalan dalam suasana yang sangat baik, alhamdulillah,” ucapnya.
Senada, Sultan Hamengkubuwono X juga mengatakan perbincangan diisi dengan hal-hal yang ringan. Menurutnya, pertemuan tersebut utamanya adalah untuk bersilaturahmi.
“Bagi saya, kami silaturahmi, tidak ada hal-hal yang dibicarakan yang urgent, maupun yang penting. Politik, ekonomi, enggak. Kami silaturahmi,” tutur Sultan.
Sekitar pukul 09.35 WIB, Presiden Jokowi dan keluarga pun berpamitan meninggalkan Keraton Yogyakarta untuk kemudian kembali ke Gedung Agung, Istana Kepresidenan.
Dalam pertemuan tersebut, hadir sejumlah anak dan menantu Sultan Hamengkubuwono X, yakni GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, GKR Hayu, GKR Bendoro, KPH Yudanegara, KPH Notonegoro, dan KPH Purbodiningrat. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)
