RUANGPOLITIK.COM – Lembaga survey Indikator Politik Indonesia merilis hasil survey terbaru elektabilitas kandidat para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), menuju Pemilihan Presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Pada hasil tersebut terdapat dua klaster besar, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan pada level teratas, kemudian empat nama lagi pada level di bawahnya, yakni Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudoyono (AHY), Sandiaga Uno dan Erick Thohir.
“Jika pemilihan presiden diadakan hari ini, maka Gubernur Jawa Tengah itu unggul dengan 26,7 persen. Diikuti Prabowo dengan 23,9 persen, dan Anies Baswedan dengan 19,4 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (26/4/2022).
Di bawah tiga nama tersebut, ada klaster yang memiliki elektabilitas antara 2 – 5 persen, sedangkan sisanya hanya memiliki elektabilitas kurang dari 2 persen.
“Pada klaster kedua, ada Ridwan Kamil dengan 3,5 persen, AHY 3,2 persen dan Sandiaga Uno bersama Erick Thohir dengan elektabilitas sama 2,4 persen,” lanjutnya Muhtadi.
Jika pada pilpres mendatang ada tiga pasangan yang muncul, dengan simulasi nama-nama yang memiliki elektabilitas tertinggi menurut hasil survey Indikator, maka akan ada satu nama dari klaster kedua yang terbuang.
Uniknya, peluang yang terbuang ada pada dua orang yang terkenal sebagai sahabat dekat, yakni Sandiaga Uno dan Erick Thohir yang sama-sama memiliki elektabilitas 2,4 persen.
Berita terkait:
Survei Capres Indikator : Ganjar Dan Anies Naik, Prabowo, AHY dan RK Menurun
Menyimak Tulisan Adian Napitupulu Untuk Ketulusan Erick Thohir
Survey Charta Politik: Elektabilitas Ganjar Kalahkan Prabowo dan Anies
Capres dengan Cawapres Erick Thohir Berpeluang Menang
Menakar Peluang Dua Sahabat
Berkaca kepada hasil survey Indikator, maka jika ada tiga pasangan calon pada Pilpres 2024, maka simulasinya ada pada 7 nama.
Ganjar, Prabowo dan Anies akan berpasangan dengan salah satu dari 4 nama yakni Ridwan Kamil, AHY, Sandiaga Uno dan Erick Thohir.
Masih berdasarkan hasil survey Indikator, Ridwan Kamil dan AHY memiliki elektabilitas lebih tinggi dari Sandiaga dan Erick.
Maka tersisa satu nama antara Sandiaga dan Erick yang sama-sama memiliki elektabilitas sebesar 2,4 persen
Menurut analisa dari Indikator, menyebutkan Erick Thohir memiliki kemungkinan lebih besar, mengingat adanya tren kenaikan yang siginifikan terhadap elektabilitasnya.
“Sandiaga dan Erick Thohir sama-sama 2,4 persen. Mas Sandi pernah jadi cawapres tapi kini tren elektabilitasnya turun. Sebaliknya Erick semakin meningkat,” terang Muhtadi.

Muhtadi menjelaskan, potensi kenaikan elektabilitas Erick masih terbuka, pasalnya Erick masih punya ruang cukup besar untuk meningkatkan popularitasnya.
Berbeda dengan Sandiaga yang sudah memiliki popularitas tinggi, tapi ada kecenderungan elektabilitas terus menurun.
Namun akan jadi lebih menarik jika kedua sahabat tersebut mau menghimpun kekuatan jadi satu, sehingga elektabilitas keduanya jadi berlipat.
Tentunya nama Erick Thohir bisa menjadi pilihan, mengingat tren elektabilitas yang terus meningkat.
Jika itu terjadi, maka Erick Thohir yang mendapatkan dukungan dari Sandiaga akan menjadi cawapres paling potensial, mengalahkan nama Ridwan Kamil dan AHY.
Bukan tidak mungkin, gabungan dua kekuatan tersebut bisa mendorong Erick Thohir untuk menjadi capres. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)