Limapuluh Kota– Setelah ditetapkan Partai Golkar dan Partai Demokrat sebagai Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota periode 2024-2029, pasangan Safaruddin Dt Bandaro Rajo-Darman Sahladi, untuk pertama kalinya dideklarasikan dan diperkenalkan dihadapan ribuan masyarakat. Pasangan yang disingkat “Sadar” (Safar-Darman) itu, dideklarasikan dan diperkenalkan oleh anggota DPRD Limapuluh Kota, M. Fajar Rillah Vesky, dalam perayaan kemerdekaan Republik Indonesia di depan Tugu Perjuangan Peristiwa Situjuah dan Balai Nagari Situjuah Batua, Minggu malam (18/8).
“Ini pertama kalinya, kami turun berbarengan (sejak diumumkan Partai Golkar dan Partai Demokrat sebagai bapaslon bupati dan wakil bupati untuk Pilkada 2024). Dan ini pula pertama kalinya, kami dideklarasi dan diperkenalkan dihadapan ribuan warga. Di Situjuah Limo Nagari ini. Di depan Tugu Perjuangan Peristiwa Situjuah ini. Kami mulai dengan Bismillah. Dengan niat yang baik untuk daerah dan bangsa,” kata Safaruddin dan Darman Sahladin, didampingi puluhan tokoh-tokoh Situjuah Limo Nagari.
Safaruddin yang merupakan bupati petahana (sedang menjabat) menyebutkan, dia dan Darman Sahladi, sudah lama bersama-sama. Baik semasa menjadi anggota dan pimpinan DPRD Limapuluh Kota, maupun semasa menjadi anggota DPRD Sumbar. “Pada Pilkada 2020 lalu, kami pun juga sama-sama jadi calon bupati. Hubungan dan komunikasi kami, tetap terjaga dengan baik sampai sekarang,” kata Safar.
Di internal Partai Golkar, Safar juga pernah menceritakan, bahwa Darman Sahladi termasuk satu dari banyak politisi santun dan baik yang pernah dikenalnya. Tidak pernah menjelek-menjelekkan orang sampai ke titik paling personal. Meski saat Safar memenangkan Pilkada 2020, Darman mengajukan permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, setelah perkara itu ditolak MK, Darman secara ksatria dan jiwa besar, mendukung jalannya pemerintahan.
Sementara itu, Darman Sahladi juga menyebut, bahwa dia dan Datuak Safar, selalu bersama-sama sejak dulunya. Dan mereka, juga sudah sama-sama tidak asing lagi dengan Situjuah. Limo Nagari. Andai saja, undang-undang dan konstitusi di negeri ini, mengatur pasangan yang ditetapkan sebagai bupati dan wakil bupati adalah pemenang pertama dan kedua, maka mereka sudah menjadi bupati dan wakil bupati, sejak lima tahun silam.
Sebelumnya, anggota DPRD Limapuluh Kota M. Fajar Rillah Vesky bersama mantan anggota DPRD Limapuluh Kota H Darussalim Dt Paduko Sindo dari PAN dan Zulkifli dari Partai Demokrat, juga mendoakan Safaruddin Dt Bandaro Rajo, terpilih sebagai bupati untuk periode kedua. Bahkan, Fajar yang merupakan anggota DPRD peraih suara terbanyak di Dapil Limapuluh Kota III (Luhak, Lareh Sago Halaban, dan Situjuah Limo Nagari), menyebut Safaruddin yang bakal berpasangan dengan Darman Sahladi, merupakan dua kekuatan politik besar di Limapuluh Kota.
“Dalam Pilkada 2020, Pak Safaruddin memperoleh 50.896 suara. Menang di tujuh kecamatan. Meliputi, Akabiluru, Payakumbuh, Harau, Mungka, Suliki, Gunuang Omeh, dan Bukitbarisan. Sedangkan Bang Ladi (sapaan Darman), bersama Pak Maskar, mendapatkan 43.338 suara. Unggul di 3 kecamatan. Yakni, Kapur IX, Luhak, dan Situjuah Limo Nagari. Kini, dua kekuatan politik besar itu telah bersatu,” kata Fajar Rillah Vesky.
Untuk itu, Fajar Vesky mengajak masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota, khususnya ribuan warga yang merayakan kemerdekaan Indonesia di depan Tugu Perjuangan Peristiwa Situjuah, untuk berfikir rasional saja. “Dulu, Pak Safar, belum bupati incumbent, dapat 50.896 suara. Bang Ladi, juga dapat 43.338 suara. Jika digabungkan, totalnya 94 ribu suara. Katakanlah, terjadi penurunan. Meleset 10 persen, 20 persen, bahkan kapan perlu 30 persen, itu masih diangka 60 sampai 70 ribu. Maka, kita menumpang saja ke biduk yang insyallah menang,” kata Fajar.
Khusus untuk warga Situjuah Lima Nagari, Fajar menyampaikan, bahwa masyarakat Situjuah Limo Nagari, sudah lama merindukan pembangunan infrastruktur, terutama infrastruktur jalan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pelayanan dasar terhadap masyarakat, termasuk menekan angka kemiskijan ekstrim. Fajar pun membentangkan data jalan-jalan rusak pada seluruh nagari di Situjuah, bahwa jalan-jalan tersebut, tak akan bisa diperbaiki, jika hanya mengandalkan pokir DPRD saja. “Tanpa dukungan bupati dan jajaran pemda, tidak akan bisa DPRD saja,” kata Fajar Vesky. (Ben Pitopang)