RUANGPOLITIK.COM – Di beberapa daerah, baliho calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD dicopot paksa oleh aparat. Banyak netizen di X (sebelumnya Twitter) marah dan memposting perilaku pencopotan baliho Ganjar-Mahfud.
“Marak baliho dan poster Ganjar-Mahfud dicopotin aparat, rakyat ramai-ramai menyediakan rumah mereka untuk dijadikan tempat pemasangan baliho Ganjar-Mahfud,” ujar DumDum pemilik akun @yusuf_dumd**.
Mereka mengatakan, bahwa pencopotan tersebut membuat tidak adil. Padalah baliho capres-cawapres lainnya tetap berkibar tanpa ada lawan.
Karena hal ini, banyak dari warga daerah yang justru mau dan mengizinkan rumah mereka dipasang baliho milik Ganjar-Mahfud. Bahkan dukungan justru mengalir lebih deras dari sebelumnya setelah pencopotan baliho tersebut.
Marak baliho dan poster Ganjar-Mahfud dicopotin aparat, rakyat ramai-ramai menyediakan rumah mereka untuk dijadikan tempat pemasangan baliho Ganjar-Mahfud. pic.twitter.com/lnlTdcdt7r
— Dumdum (@yusuf_dumdum) November 13, 2023
Mereka marah bukan hanya pada penguasa yang meminta aparat menurunkan baliho. tapi juga pada badan pengawas pemilu (Bawaslu) terkait penindakan pencopotan baliho sarana kampanye.
“Sudah tidak ada lagikah orang baik di negeri ini sehingga kejahatan dipertontonkan sedemikian rupa tanpa rasa adai? Baliho Ganjar dicopot diberbagai daerah atas perintah atasan, apa kami tidak layak untuk marah @bawaslu_RI?” tulis August (@AnakLoL**a2).
Sangrewok (@lek_brew**) menuliskan, ini sikap karena Baliho Ganjar tidak mendapatkan keadilan, di mana Baliho Ganjar dicopot diberbagai daerah sedangkam Baliho Capres yang lain tetap berkibar seperti tanpa adanya lawan.
“Terima kasih kalian penggerak kemajuan demokrasi di Indonesia, sikap Kalian lebih berharga daripada para penguasa culas disana… Maaf jika terlalu tegas tapi ini demi menjaga sebuah demokrasi agar tidak mati,” tulisnya.
Pencopotan baliho Ganjar-Mahfud, apakah merupakan sebuah kepanikan dari sang penguasa?
Editor: M. R. Oktavia
(Rupol)