Pada hari yang sama, Persija Jakarta sedianya akan menjamu Bhayangkara FC pada laga lanjutan Liga 1. Pertandingan dijawalkan pada pukul 19.00 WIB.
RUANGPOLITIK.COM —Suporter Persija Jakarta harus puas menyaksikan tim andalannya berlaga menjamu Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat. Persija harus mengalah menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), karena bentrok jadwal Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem.
Pada Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem yang dijadwalkan pada Minggu 16 Juli 2023, bakal calon presiden Anies Baswedan diagendakan akan menyampaikan pidato kebangsaan.
Pada hari yang sama, Persija Jakarta sedianya akan menjamu Bhayangkara FC pada laga lanjutan Liga 1. Pertandingan dijawalkan pada pukul 19.00 WIB.
Laga Persija kontra Bhayangkara FC harus pindah ke stadion di Bekasi Jawa Barat, karena bentrok dengan jadwal Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem.
Batalnya Persija menggunakan SUGBK ditanggapi politikus PDI Perjuangan yang juga anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak. Dia menilai keputusan Anies menggunakan SUGBK untuk melakukan pidato kebangsaan terbilang aneh, karena selama ini para pendukungnya sangat memuja dan membanggakan Jakarta International Stadium.
Para loyalis Anies juga menganggap JIS sebagai mahakarya Anies Baswedan. Namun, untuk acara-acara besar, Anies dan pendukungnya justru tidak menggunakan JIS sebagai lokasi acara.
“Sangat mungkin karena masalah keamanan dan jadi sangat memalukan,” singgung Gilbert.
Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono juga menilai keputusan Anies Baswedan menggelar pidato kebangsaan di SUGBK karena Anies tahu bahwa JIS masih memiliki banyak kekurangan.
Menurut Gembong, stadion yang dianggap sebagai mahakarya yang sangat dibanggakan itu masih perlu disempurnakan, sehingga tidak memilihnya sebagai lokasi acara pidatonya.
Menurut Ali, terjadinya benturan jadwal ini bukanlah keinginan Partai NasDem. Justru, pengurus NasDem dan panitia acara Apel Siaga Perubahan baru mengetahui adanya bentrokan jabwal beberapa hari yang lalu dan panitia acara sudah melakukan berbagai persiapan, sehingga tidak bisa membatalkan agenda yang sudah dipersiapkan.
“Kalau kami mengetahui dari awal, pasti kami akan mengalah. Tapi karena kami betul-betul tidak diberitahu oleh pihak penyelenggara (GBK). Kami berharap peristiwa ini bukan sebagai upaya membenturkan NasDem dengan agenda sepakbola nasional,” katanya.
“Jadi, kami betul-betul tidak memahami kenapa bisa bertabrakan jadwal dengan acara sepakbola nasional antara Persija vs Bhayangkara.”
Kalaupun ada kekecewaan dari pendukung Persija Jakarta akibat jadwal yang bentrok ini, anggota Komisi III DPR bisa memakluminya.
“Kekecewaan ini bisa kami pahami,” kata Ali, berempati.
Tapi, kekecewaan ini tidak pas jika dikaitkan dengan sosok Anies Baswedan. Sebab, acara Apel Siaga Perubahan ini bukanlah kegiatan yang dilakukan oleh Anies, tetapi acara konsolidasi kader NasDem untuk mempersiapkan pemilu 2024.
Editor: B. J Pasaribu
 (RuPol)
 
 









