RUANGPOLITIK.COM-Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali merilis hasil survei opini publik tentang dinamika pergerakan Capres 2024, Kamis (7/4/20224).
Survei dilakukan pada 1220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,12% pada tingkat kepercayaan 95%. Sementara wawancara tatap muka dilakukan pada 13 – 20 Maret 2022.
Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas menjelaskan format semi terbuka merupakan metode yang inklusif, di mana kepada responden diajukan beberapa nama, tapi mereka juga bisa mengajukan nama lain untuk bisa menjadi presiden.
Dalam simulasi ini terdapat 43 nama. Mengacu hasil survei tersebut, Ganjar Pranowo masih berada di posisi teratas dengan elektabilitas 18,1 persen, ditempel ketat Prabowo Subianto dengan 17,6 persen. dan Anies 14,4 persen.
Dibawah ketiga tokoh ini ada banyak publik figure namun dengan nilai dibawah 4 persen, sepeerti Ridwan Kamil 3,9 persen, Megawati Soekarnoputri 3,5 persen, dan Ahok 3,0 persen, Sandiaga Uno, 2,9, Khofiffah Indar Parawansa, 2,5, dan Muhaimin Iskandar 2,3 di posisi sepuluh. Dibawah Muhaimin skornya 1 persen.
“Elektabilitas Ganjar mengalami kenaikan hingga 8,8 persen dibanding Maret 2021. Kemudian Anies juga cenderung menguat dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen, sementara elektabilitas Prabowo mengalami penurunan dari 20 persen menjadi 17,6 persen,” imbuh Sirojudin.
Berita Terkait:
Survey SMRC: Prabowo dan AHY Tertinggi, Muhaimin dan Airlangga Nyungsep
Capres dengan Cawapres Erick Thohir Berpeluang Menang
Capres yang Diendorse Jokowi Belum Tentu Dapat Dukungan Loyalis
Wacanakan Tunda Pemilu. Dedi Kurnia: Muhaimin dan Airlangga Takut Digoyang
Ditambahnya, Dalam setahun terakhir dukungan kepada Ganjar Pranowo naik dari 8,8 persen pada Maret 2021 menjadi 18,1% persenada Maret 2022. Pada periode yang sama, Anies Cenderung menguat dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen, sementara Prabowo cenderung melemah dari 20 persen menjadi 17,6 persen, Meski trendnya menguat namun ada catatan buat Ganjar. Angka peningkatannya tidak tinggi dalam tiga bulan terakhir. Dari 19,2 persen pada Desember 2021 menjadi 18,1 persen pada Maret 2022. Sementara Prabowo malah mengalami pelemahan 20 persen.
Simulasi Pasangan Capres-Cawapres
Selain melakukan survei Capres 2024, SMRC juga melakukan simulasi pasangan capres dan cawapres yang potensial terbentuk.. Pilpres 2024 kemungkinan akan diikuti tiga pasangan mengingat presidential threshold 20 persen.
Pembentukan pasangan calon akan ditentukan oleh pola hubungan antar partai untuk berkoalisi. Pertama, ideologi partai paling kebangsaan dan partai paling Islam tak mudah berkoalisi. PDIP dan PKS mungkin tak berkoalisi di tingkat nasional.
Kedua Faktor komunikasi, ada beberapa partai, menurutnya, yang tak mudah berkomunikasi bukan karena ideologi tapi suasana kebatinan di antara pemimpin partai: PDIP vs Demokrat dan vs NasDem. Juga NasDem vs Gerindra. Faktor ketiga, adanya partai tiga besar, yaitu PDIP, Golkar, dan Gerindra.
Sirojudin memperkirakan kemungkinan masing-masing partai ini menuntut kadernya jadi nomor 1 atau miminal nomor 2. Faktor keempat adalah intensitas untuk menjadi calon nomor satu. Hal ini ditemukan pada sosok Prabowo yang secara intens didorong oleh partainya, Gerindra, untuk menjadi calon presiden. Faktor kelima adalah pertimbangan elektabilitas calon. Kombinasi kelima faktor diatas mungkin melahirkan 3 poros calon.
Poros Gerindra-PDIP, Golkar, dan Nasdem-Demokrat. PAN dan PPP bisa menggenapi Golkar. PKS berpeluang menggenapi Nasdem-Demokrat,” jelas Sirojudin. Poros Gerindra-PDIP, karena Prabowo harus no. 1, dan Puan Maharani memiliki elektabilitas yang terlalu di bawah, maka Puan mungkin akan menerima menjadi no 2.
Sementara itu, lanjut Sirojudin, karena elektabilitas Airlangga terlalu lemah, maka kemungkinan akan mencari calon yang paling kompetitif. Menurutnya, Ganjar Pranowo adalah alternatifnya. Terbuka juga kemungkinan Airlangga menjadi nomor 1 dan Ganjar nomor 2.
Poros Nasdem-Demokrat-PKS dapat mencalonkan Anies Baswedan karena elektabilitasnya cukup baik, sementara Nasdem dan PKS tidak punya kader yang kompetitif. Diperkirakan AHY bisa diterima sebagai pendamping Anies karena cukup kompetitif dibanding nama-nama tokoh partai yang lain.
“Hasilnya, pasangan Anies-AHY mendapatkan 29,8 persen suara. Ganjar-Airlangga 28,5 persen. Prabowo-Puan 27,5 persen. Masih ada 14,3 persen yang belum menentukan pilihan,” imbuh Sirojudin.
Daftar Tokoh Potensial Capres 2024
- Ganjar Pranowo 18,1%
- Prabowo Subianto 17,6%
- Anies Baswedan 14,4%
- Ridwan Kamil 3,9%
- Agus Harimurti Yudhoyono 3,5%
- Megawati Soekarnoputri 3,5%
- Basuki T Purnomo 3,0%
- Sandiaga Uno 2,9%
- Khofifah Indar Parawansa 2,5%
- A. Muhaimin Iskandar 2,3%
- Susi Pudjiastuti 1,9%
- Sri Mulyani 1,1%
- Tri Rismaharini 1,1%
- Erick Thohir 1,0%
- Gatot Nurmantyo 1,0%
- Mahfud Md 1,0%
- Maruf Amin 0,9%
- Airlangga Hartarto 0,9%
- Puan Maharani 0,8%
- Bambang Soesatyo 0,8 %
- Andika Perkasa 0,6%
- Hary Tanoesoedibjo 0,5%
- Surya Paloh 0,4%
- Ahmad Syaikhu 0,4%
- Habib Rizieq Shihab 0,4%
- Budi Gunawan 0,3%
- Emil Dardak 0,3%
- Anis Matta 0,3%
- Tito Karnavian 0,2%
- Moeldoko 0,2%
- Luhut B Pandjaitan 0,1%
- Oesman Sapta Odang 0,1%
- Bima Arya 0,1%
- Zulkifli Hasan 0,0%
- Yussuf Solichien 0,0%
- Yusril Ihza Mahendra 0,0%
- Suharso Monoarfa 0,0%
- Salim Segaf Al-Jufri 0,0%
- Nadiem Makarim 0,0%
- Muhadjir Effendy 0,0%
- Hutomo Mandala Putra 0,0%
- Grace Natalie 0,0%
- Giring Ganesha 0,0%
Lainnya 0,7%
TT/TJ 13,7% (FA)
Sumber: Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)