Kini, ia melihat sosok bakal Cawapres Anies tidak hanya lagi AHY. Tapi beberapa sosok seperti Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Gatot Nurmantio dan lain-lain.
RUANGPOLITIK.COM —Desakan Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Demokrat Andi Arief untuk segera mengumumkan Cawapres Anies Baswedan disebut tak elegan.
Hal itu ditungkapkan Kritikus Faizal Assegaf. Menurutnya, desakan itu adalah manuver untuk mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi pendamping Anies.
Faizal mengatakan, manuver Andi Arief tidak hanya tidak elegan. Tapi terkesan agresif. Karena minta diputuskan segera sebelum Juli.
“Manuver Andi Arief terkesan menyelundupkan ambisi politik AHY sebagai Cawapres. Kesan itu sulit dihindari,” ungkapnya dikutip RuPol dari keterangan tertulisnya, Sabtu (10/6/2023).
Kini, ia melihat sosok bakal Cawapres Anies tidak hanya lagi AHY. Tapi beberapa sosok seperti Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Gatot Nurmantio dan lain-lain.
“Siapapun yang dipinang, keputusan sepenuhnya ada di tangan Anies Baswedan. Tentu Anies punya kalkulasi dan pertimbangan yang matang untuk memilih pendampingnya,” ujarnya.
Tapi di sisi lain, ia menikai Andi Arief terlanjur membuat riak-riak yang tak semestinya. Terlebih menyemburkan spekulasi bahwa elektabilitas Anies kian terkoreksi karena lamban umumkan Cawapres.
“Klaim naik-turunnya elektabilitas Anies tidak relavan dirujuk secara mutlak untuk memutuskan Cawapres. Itu hanya satu variabel dari sekian banyak faktor yang tersedia,” jelasnya.
“Keputusan Cawapres tidak boleh tergesa-gesa, harus benar-benar batang dan berkualitas. Toh Pilpres masih jauh,” tandas Faizal.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)