RUANGPOLITIK.COM-Kualitas Kepemimpinan Puan Maharani sebagai Ketua Dewan perwakilan Rakyat (DPR) dinilai perlu diuji, satu diantaranya membatalkan proyek pengadaan gorden senilai Rp48 miliar.
“Kalau urusan pengadaan di DPR itu selalu membuat kita urut dada. Selain fantastis dananya, manfaatnya juga tidak jelas. Alasan yang dipakai sekedarnya, tapi efek dana dari pengadaan itu bukan main besarnya,” ujar Pengamat Politik senior Ray Rangkuti, kepada RuPol, Selasa (29/3/2022).
Ray mengungkapkan, selain fantastis, argumen seadanya juga biasanya bersifat tertutup. Publik baru diberi tau setelah masuk di ujung tender. Itupun sepenggal info. Itulah yang terjadi pada pengadaan gorden ini.
“Harganya selangit, tapi kualifikasi, jenis, bahan, dan kwantitasnya tidak ada yang tau,” tegasnya.
Berita Terkait:
Terkait Isu Reshufle, Ray Rangkuti Sebut 4 Menteri Layak Diganti
Ditanya Isu Reshuffle, Puan: Ya ampun, coba tanya sama yang di sana
Bertemu KPU Terpilih, Ray Rangkuti: Ketum PKB Memalukan
Ray Rangkuti: 3 Faktor Erick Thohir Cawapres Paling Potensial
Ketika informasi pengedaan seperti ini muncul, maka mulailah tik-tokan antara sekjen, banggar DPR dan pimpinan DPR.
“Yang satu menyebut tidak tau, yang lain merasa tidak memiliki kewenangan, dan tentu ada pihak yang merasa bahwa semua pemangku kewenangan di DPR sudah diberitahu. Nanti, setelah pertanyaan publik meredup, rencana pengadaan akan jalan terus,” tuturnya.
Ray menambahkan, Tentu saja mereka kurang peka dengan kritik publik. Itu riak kecil saja yang akan hilang sesuai dengan waktu berjalan. Dah umum atau jamak cara-cara seperti ini terjadi. Tak ada perubahan sama sekali.
“Hatta ketika ibu Puan jadi ketua DPR. Semua serba sama. Tak ada pembaharuan tata kelola keuangan DPR. Mulai dari pengusulan, penganggaran, tender, transparansi dan kepatutan proyek. Sama sekali tidak ada perubahan,” imbuhnya.
Ray berharap, Puan Maharani perlu membuktikan perlunya perubahan tata cara kelola keuangan DPR dalam pengadaan barang, jasa dan fasilitas bagi lembaga DPR.
Ray menuturkan, tanpa adanya perubahan penting dalam tata kelola ini, sulit menilai bahwa ibu Puan punya prestasi yang gemilang. Dan catatan prestasi ini tentu sangat penting dalam menaikan pamor di tengah masyarakat.
“Jadi mari kita lihat, sejauh apa kemampuan dan kemauan ibu Puan, sebagai ketua DPR, memperbaiki mekanisme pengadaan di DPR yang sering mendapat kritik dan ketidaksetujuan masyarakat. Selain materi pengadaannya, nilainya juga selalu sangat fantastis. Di sini kemampuan ibu Puan diuji. Sejauh apa ada ide-ide pembaharuan dan perbaikan di lingkungan institusi yang beliau pimpin,” pungkas Pengamat Politik senipor Ray Rangkuti.(ASY)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)