RUANGPOLITIK.COM — Menjelang waktu persaingan Pemilu 2024 yang kian ketat, maka diprediksi partai yang merajai masih partai Banteng alias PDIP. Hal ini mengingat PDIP masih memiliki basis yang sangat kuat hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga tak mengherankan posisi PDIP ini diprediksi masih tetap kokoh.
Sementara untuk elektabilitas partai secara keseluruhan masih belum pulih dibanding dengan hasil Pemilu 2019 lalu. Hal ini disampaikan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dipresentasikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, bertajuk “Trend Elektabilitas Partai” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Minggu (19/3/2023).
Elektabilitas sebagian besar partai belum pulih jika dibandingkan dengan hasil pemilihan umum (Pemilu) 2019. Demikian hasil survei terbaru
Survei yang dilakukan pada awal Maret 2023 itu menunjukkan jika pemilu legislatif dilaksanakan maka yang masuk dalam tiga urutan besar adalah PDIP, Gerindra dan PKB.
Berikut hasil survei 2-11 Maret 2023:
PDIP : 23,4 persen;
Gerindra : 14,1 persen;
PKB : 10,3 persen;
Golkar : 9,1 persen;
NasDem : 7 persen;
Demokrat : 5,9 persen;
PKS : 5,7 persen;
PPP : 2,4 persen;
PAN : 1,9 persen;
Perindo : 1,7 persen
PSI : 1,1 persen.
Sementara partai-partai lain mendapatkan suara di bawah 1 persen. Masih ada yang belum tahu atau tidak menjawab 15,3 persen.
Deni menjelaskan bahwa dibanding hasil pemilu 2019, dukungan kepada PDIP naik dari 19,3 persen menjadi 23,4 persen. Partai lain yang juga cenderung menguat adalah Gerindra dan PKB. Elektabilitas Gerindra sedikit naik dari 12,6 persen menjadi 14,1 persen.
PKB juga mengalami sedikit penguatan dari 9,7 persen menjadi 10,3 persen. Sementara partai-partai lain mendapatkan dukungan lebih rendah dari perolehan Pemilu 2019.
“Elektabilitas sebagian besar partai belum pulih,” kata Deni.
Deni melanjutkan bahwa tetap terbuka kemungkinan perubahan perolehan suara masing-masing partai. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya publik yang belum menentukan pilihan, yakni 15,3 persen.
“Setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan karena masih ada sekitar 15,3% pemilih yang belum menentukan pilihan,” jelasnya.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 2-11 Maret 2023. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1061 atau 87%. Sebanyak 1061 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)