RUANGPOLITIK.COM — Majelis Tinggi Partai Demokrat akan menggelar pertemuan internal untuk membicarakan koalisi dan pencapresan 2024 secara intensif. Pertemuan itu bakal dilakukan selama 3 hari sejak Jumat (13/1) hingga Minggu (15/1) di Pacitan, Jawa Timur.
“Masih, masih terus (Majelis Tinggi Partai Demokrat berkomunikasi soal koalisi dan pencapresan). Di internal kami komunikasi tanggal 13, 14, 15 pada ngumpul semua tuh di Pacitan,” kata Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Hinca Pandjaitan seperti dikutip Kamis (12/1/2023).
“Artinya berdiskusi internal, berkomunikasi. Pasti partai lain juga akan melakukan yang sama. Partai Demokrat secara internal akan berkomunikasi intensif di Jawa Timur pekan ini,” imbuhnya.
Hinca mengatakan pembicaraan di pertemuan itu bakal meliputi banyak hal terkait persiapan Pemilu 2024. Pembicaraan tersebut termasuk isu capres, cawapres, dan caleg Demokrat di 2024.
“Kalau majelis tinggi itu kan yang dibicarakan macam-macam, bisa capres, cawapres, perpilegan, caleg-caleg dan pilkada tingkat gubernur,” kata dia.
Hinca menegaskan komunikasi politik terus dijalankan jelang Pemilu 2024. Dia meminta semua pihak bersabar.
“Jadi komunikasi politik itu terus berjalan, dari situ pasti siapa ke sini, siapa ke sini, gitukan caranya, karena sudah awal tahun. Jadi tunggu aja komunikasi masih panjang,” ujarnya.
Hinca enggan menjawab gamblang saat ditanya apakah pertemuan para Majelis Tinggi Demokrat itu juga akan spesifik membicarakan proyeksi Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapresnya Anies Baswedan. Hinca hanya memastikan bahasan itu masuk dalam pembicaraan jajaran Majelis Tinggi.
“Majelis Tinggi wilayahnya itu. Kami berbicara gimana menghadapi 2024,” katanya.
Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal calon presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
“Saya percaya akan lahir pemimpin-pemimpin baru di negeri ini. Saya tidak percaya pemimpin itu harus dipersiapkan secara khusus oleh pihak-pihak tertentu,” kata SBY saat makan malam di Rumah Makan Warunge Dewek, Baturraden, Kabupaten Banyumas, Rabu (11/1/2023).
Menurut SBY, di negara demokrasi akan muncul banyak calon pemimpin yang ingin berkompetisi dengan meningkatkan kapabilitas dan elektabilitas.
“Yang penting negara memberikan peluang dan ruang yang sama, yang adil. Tidak boleh negara masuk terlalu jauh sehingga mengganggu fairness, keadilan bagi siapapun yang akan mencalonkan sesuatu,” ujar SBY.
SBY menilai, regenerasi pemimpin akan berjalan alamiah di alam demokrasi ini. Regenerasi merupakan sebuah keniscayaan.
“Tidak berarti yang tua tidak punya hak maju lagi, tapi sebaliknya yang muda diberi kesempatan. Akhirnya yang memilih rakyat, suara rakyat adalah suara Tuhan. Kita terima siapa pun yang dipilih rakyat,” kata SBY.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)