Jangan kaget kalau kita pergi ke satu tempat agak jauh, tiba-tiba di warung itu ada QRIS. ‘KRIS’ ya. Ini sekali lagi saya juga ngomong ke bapak ibu, bukan ‘KIYURIS
RUANGPOLITIK.COM — QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard kerap tertempel di warung-warung, toko, dan lain-lain, namun masih ada yang bingung soal pengucapan QRIS yang benar.
Asisten Gubernur Bank Indonesia/Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Filianingsih Hendarta meluruskan cara pengucapan QRIS yang benar.
“Jangan kaget kalau kita pergi ke satu tempat agak jauh, tiba-tiba di warung itu ada QRIS. ‘KRIS’ ya. Ini sekali lagi saya juga ngomong ke bapak ibu, bukan ‘KIYURIS’, bukan ‘KIRIS’ apalagi ‘KWRIS’ yang benar adalah ‘KRIS’,” katanya dalam acara BIRAMA Talkshow: Meniti Jalan Menuju Digital Rupiah di Gedung BI, Jakarta, Senin (5/12/2022).
Adapun QRIS diluncurkan oleh BI dan asosiasi sistem pembayaran Indonesia (ASPI) dan lembaga jasa keuangan pada 17 Agustus 2019. Kala itu Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan QRIS ini memiliki tujuan untuk efisiensi transaksi, percepatan inklusi keuangan, memajukan UMKM yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Berdasarkan data BI, jumlah merchant yang menggunakan QRIS sudah mencapai 22,5 juta. 90% di antaranya adalah UMKM. Adapun total pengguna QRIS saat ini mencapai 26,6 juta. Jumlah ini melampaui target pengguna QRIS yaitu sebanyak 15 juta.
“Waktu pertama kali menerbitkan QRIS kita nggak yakin. Tapi posisi saat ini, merchant QRIS itu 22,5 juta. 90% adalah UMKM, bukan pengusaha besar. Terima kasih teman-teman ASPI, target QRIS 15 juta sudah terlampaui sebelum akhir tahun,” jelasnya.
Editor: Syafri Ario
(Rupol)