RUANGPOLITIK.COM — Pengesahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pindana (RKUHP) yang akan dilakukan dalam waktu dekat oleh DPR mendapat penolakan yang sangat keras. Masyarakat menggelar aksi massa di depan Gedung DPR dengan membawa poster tuntutan hingga bendera kuning. Mereka kecewa dengan ‘pasal kolonial’ yang mewarnai draft RKHUP dan tak berpihak kepada rakyat.
Aksi massa ini Senin (5/12) diikuti oleh
dari LBH, Greenpeace, Walhi, LBH Pers, Mahasiswa, buruh, penggiat lingkungan, hingga kelompok perempuan.
“Dalam aksi ini akan diikuti berbagai kalangan masyarakat sipil, dan belum diketahui berapa banyak massa yang akan datang dan massa masih akan berdatangan,” ucap Citra Refarandum, pengacara publik LBH Jakarta, di Depan Gedung DPR Senayan.
Sejumlah massa memasang poster besar di pagar Gedung DPR. Sementara massa yang lainnya menaburkan bunga di depan Gedung DPR sebagai bentuk protes. Terlihat pula karangan bunga yang ditaruh di depan Gedung DPR.
“Turut berduka cita atas kebangkitan pasal kolonial dalam RKUHP,” demikian tertulis dalam karangan bunga.
“Tolak RKUHP Bermasalah,” tulis spanduk protes yang terpasang di pintu gerbang gedung DPR.
Sementara itu, sejumlah aparat kepolisian mengawal aksi demonstrasi yang sedang berlangsung. Arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto tersendat. Banyak pengendara yang melambatkan laju kendaraannya untuk melihat aksi tersebut.
Sebelumnya, Polisi telah menyiapkan 400 personel untuk pengamanan. 400 personel tersebut akan disiagakan di depan gedung DPR.
“Sementara 4 SSK (400 personel) yang akan disiapkan di sana. Itu baru dari polisi aja,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dikonfirmasi.
Komarudin mengatakan elemen massa yang akan berdemonstrasi hari ini dari kalangan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Terkait isu yang akan disuarakan, Komarudin menyebut terkait penolakan RKUHP.
“Kalau dilihat dari flyernya, LBH Jakarta. Kemungkinan kalau dari flyer, (demo tolak) KUHP,” kata dia.
Terkait pengalihan arus lalu lintas, Komarudin mengatakan akan bersifat situasional. Lalu lintas akah dialihkan bila dibutuhkan.
“Sementara situasional aja,” sebut Komarudin.
Komarudin mengatakan pengamanan aksi di depan gedung DPR nantinya akan seperti pengamanan aksi pada umumnya. Dirinya juga berharap demonstrasi hari ini berjalan lancar.
“Pengamanan atau pelayanan dan pengawalan jalannya aksi penyampaian pendapat di muka umum akan sama seperti pengawalan aksi-aksi yang lain. Harapan tentunya aksi berjalan dengan aman, tertib dan lancar,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)