RUANGPOLITIK.COM – Pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Limapuluh Kota, selesai pada hari Sabtu (15/1/2022) lalu.
Dede Warman terpilih menjadi ketua, setelah berhasil mengumpulkan 5 suara dari Pengurus Anak Cabang (PAC) mengalahkan Hemmy Setiawan yang mendapatkan 4 suara PAC.
Namun pascamuscab tersebut, beredar informasi adanya transaksi uang, yang melibatkan salah satu calon ketua.
Dia menjanjikan sejumlah uang agar terpilih oleh PAC-PAC.
Informasi yang masuk ke RuPol dari salah seorang Ketua PAC, calon ketua itu menawarkan sejumlah uang, agar bisa mendapatkan suara.
“Saya punya bukti rekaman percakapan, bahkan ada juga bukti transfer uang,” ujarnya, kepada RuPol, Minggu (30/1/2022)
Ketua PAC yang meminta namanya jangan ditulis dulu itu, mengaku juga siap untuk membuka semua bukti-bukti.
“Saya bergabung ke PKB karena menilai ini adalah partai agamis, yang mengedepankan akhlak serta cara-cara berpolitik yang bersih. Tapi sekarang berbeda, ada oknum-oknum yang ingin PKB ini rusak. DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) sepertinya juga tutup mata dengan kejadian ini, padahal mereka sudah mengetahui semuanya. Sudah saya laporkan juga,” paparnya.
Baca juga:
Ulama Maluku Dorong Muhaimin Berpasangan dengan Anies
Perempuan NU Ramai-ramai Dukung Cak Imin Capres 2024
Ada Sejarah Gus Dur Dibalik Ketegangan PBNU dengan PKB
Survey Jeblok di NU. Muhaimin: Saya Bikin Survey Sendiri
Menurutnya, sebelum ini suasana DPC PKB Limapuluh Kota aman dan penuh kekeluargaan, tapi sejak muscab sepertinya terjadi keretakan.
“Saya sudah ingatkan ke DPW, agar semua ini bisa ditelusuri dan suasana kembali cair, tapi tidak ada tanggapan. Jika ke depan DPW masih seperti ini, saya akan jumpa pers untuk membuka ini semua,” lanjutnya.
DPW PKB Mengaku Ada Sumbangan Muscab
Selain adanya dugaan jual beli suara, mencuat juga informasi adanya oknum yang meminta uang kepada salah satu calon ketua dengan mengatas namakan pengurus DPW.
Permintaan uang itu, dengan alasan sebagai biaya pelaksanaan Muscab sejumlah Rp 12 juta.
Kemudian oknum tersebut meminta lagi sebesar Rp 8 juta, masih dengan alasan permintaan salah seorang pengurus DPW.
RuPol mencoba mengkonfirmasi kepada DPW PKB Sumatera Barat, dan memang ada biaya muscab, tapi tidak sebesar itu.
“Memang ada sumbangan muscab, tapi tidak sebanyak itu,” ujar Wakil Ketua DPW PKB Sumatera Barat, Firdaus, melalui keterangan tertulis, Senin (17/1/2022) lalu.
Anggota DPRD Sumatera Barat itu juga meminta tolong agar berita ini tidak berkembang dan berjanji akan menyelesaikan semuanya.
Namun sampai hari ini, penyelesaian yang dimaksud tidak terjadi, sehingga beberapa orang kader PKB tetap berkeras mengangkat aroma politik uang ini. (YOS)
Editor: Bejo. S
(RuPol)