RUANGPOLITIK.COM –Waketum PPP Zainut Tauhid menyebut bahwa pimpinan ketiga majelis DPP PPP belum pernah rapat internal terkait usulan Suharso Monoarfa mundur dari kursi ketua umum.
Menurut Waketum PPP, para pimpinan majelis telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai yang diamanatkan dalam AD/ART PPP.
“Beliau-beliau ini para tokoh/sesepuh yang teguh memegang prinsip perjuangan PPP yaitu berpolitik semata-mata ibadah, dan ber Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.
Berat hati mengambil langkah ini, harus diambil demi menjaga nama baik/marwah PPP, demi keselamatan semua, keselamatan partai dan jutaan kader PPP,” kata Usman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/8/2022).
Namun, hal tersebut dibantah oleh Usman M Tokan selaku Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP.
Usman mengatakan keputusan 3 majelis DPP PPP (Majelis Syariah, Kehormatan dan Pertimbangan) yang menyarankan Suharso Monoarfa untuk mundur dari Ketua Umum PPP merupakan respons atas gejolak, dinamika, serta aspirasi yang disuarakan para kyai, kader dan simpatisan PPP seluruh Indonesia.
Berita Terkait:
Ketum PPP Kembali Dilaporkan ke Polda Jateng, Terkait Ujaran Kebencian
Waketum PPP: Jujur Saya Kaget Suharso Diminta Mundur
Pemilih PPP di 2024, Akan Tergerus Polemik ‘Amplop Kiai’
Forum Santri Nusantara Yogyakarta Laporkan Ketum PPP, Terkait ‘Amplop Kiai’
Sampai pada akhirnya kami menggelar rapat yang ketiga. Di rapat ketiga itu para peserta rapat menyampaikan kritik dan rasa prihatin terkait banyaknya permasalahan yang sedang dihadapi Bapak Suharso Monoarfa, ada pernyataan mengatakan agar Ketua Majelis Pertimbangan membangun komunikasi dengan pimpinan majelis lainnya, jika masalah ini sudah mengganggu konsolidasi dan mengancam nama baik/marwah PPP, maka langkah penyelamatan wajib dilakukan,” tambahnya.
Zainut Kaget Suharso Diminta Mundur
Tiga pimpinan majelis DPP PPP meminta Suharso Monoarfa mundur dari kursi ketua umum. Waketum PPP Zainut Tauhid mengatakan bahwa pimpinan ketiga majelis DPP PPP itu belum pernah rapat internal terkait usulan itu.
“Jujur saya kaget mendengar berita tersebut. Setahu saya para pimpinan majelis belum pernah menyelenggarakan rapat internal majelis untuk membahas masalah tersebut,” kata Zainut Tauhid kepada wartawan, Selasa (23/8/2022).
Zainut mengaku bahwa beberapa anggota majelis DPP PPP bertanya kepadanya soal permintaan pengunduran diri Suharso itu. Dia menyebut para anggota ada yang tidak tahu mengenai hal itu.
“Beberapa anggota majelis baik itu Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan maupun Majelis Kehormatan malah pada bertanya kepada saya, mereka tidak tahu apa-apa,” tutur dia.
“Ya betul, itu surat dari 3 majelis. Insyaallah banyak sosok kader, mungkin setiap organisasi pasti memiliki kader untuk estafet kepemimpinan,” kata Mardiono saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (23/8/2022).
Dalam surat tersebut, 3 Majelis DPP PPP menyoroti sederet masalah yang menerpa Suharso Monoarfa. Salah satu masalah itu memang soal pidato ‘amplop kiai’ yang disampaikan Suharso dalam acara KPK. Suharso Monoarfa sendiri sudah meminta maaf atas pidatonya. (ASY)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)