RUANGPOLITIK.COM-Dua menteri pemerintahan Inggris, yakni Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid mengundurkan diri setelah selama berbulan-bulan kepemimpinan Perdana Menteri Boris Johnson didera skandal.
Kedua Menteri itu mengajukan pengunduran diri pada Selasa (4/7/2022) dalam waktu yang bersamaan.
Pengunduran diri oleh dua menteri itu terjadi setelah adanya pelanggaran pelecehan seksual oleh seorang anggota senior di pemerintahan.
“Dengan sangat menyesal saya harus memberi tahu Anda bahwa saya tidak bisa lagi, dengan hati nurani yang baik, terus melayani di pemerintahan ini. Saya secara naluriah seorang pemain tim tetapi orang-orang Inggris juga mengharapkan integritas dari pemerintah mereka,” ujar Menteri Kesehatan Sajid Javid dikutip Arab News, Rabu (6/7/2022).
Sementara Menteri Keuangan Rishi Sunak mengatakan rakyat Inggris sudah sepatutnya mengharapkan pemerintah dilakukan dengan baik, kompeten dan serius.
Berita Terkait:
Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina, Pengamat: Mandat Konstitusi Untuk Perdamaian Dunia
Presiden Jokowi Harap Pasokan Pangan Dunia Kembali Pulih
Putin Sampaikan Perkembangan Terkait Ukraina ke Presiden Jokowi
Presiden Jokowi Jadi Bintang di KTT G7
“Saya menyadari ini mungkin pekerjaan menteri terakhir saya, tetapi saya percaya standar ini layak diperjuangkan dan itulah sebabnya saya mengundurkan diri,” tuturnya.
Dengan keluar keduanya dari pemerintahan, merupakan pukulan besar bagi perdana Menteri Boris Johnson
Sebab kedua menteri bertanggung jawab atas dua masalah terbesar yang dihadapi Inggris saat ini yakni krisis biaya hidup dan akibat pandemi virus corona.
Adapun Baris Johnson dianggap gagal berterus terang tentang seorang anggota parlemen yang diangkat ke posisi senior meskipun ada klaim pelanggaran seksual.
Johnson menghadapi tekanan untuk menjelaskan apa yang dia ketahui tentang tuduhan pelecehan seksual itu.
Tuduhan pelecehan seksual itu ditujukan kepada salah seorang anggota parlemen Chris Pincher, namun kini telah mengundurkan diri setelah dugaan pelecehan seksual dibuka ke publik.
“Saya pikir itu kesalahan dan saya minta maaf untuk itu. Kalau dipikir-pikir itu adalah hal yang salah untuk dilakukan,” imbuhnya.
“Saya meminta maaf kepada semua orang yang telah sangat terpengaruh olehnya. Saya ingin memperjelas bahwa tidak ada tempat di pemerintahan ini bagi siapa pun yang menjadi predator atau yang menyalahgunakan posisi kekuasaan mereka,” pungkasnya. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)