RUANGPOLITIK.COM-Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta menyebut, pemimpin Indonesia ke depan harus memahami situasi geopolitik global dan nasional.
Sehingga tidak Ikut-ikutan menjadikan Indonesia sebagai tempat medan tempur bangsa lain seperti yang terjadi Ukraina sekarang.
“Presiden Ukraina (Volodymyr Zelenskyy) adalah contoh dari pemimpin yang bodoh, yang membuat negaranya mau dijadikan sebagai medan tempur negara lain,” ujar Anis Matta dalam acara Silaturahmi dan Doa Bersama untuk Jakarta bareng 495 tokoh umat se-Jakarta, partai Gelora, Minggu (26/6/2022).
Menurut Anis Matta, sejak awal perang di Ukraina itu sengaja didesain bukan menjadi perang antara Ukraina-Rusia, melainkan perang antara Rusia dengan Amerika Serikat dan sekutunya (Barat).
“Cuma tempatnya di Ukraina dan pakai orang Ukraina. Ada seorang Amerika yang mengatakan, bahwa Amerika akan membiarkan seluruh orang Ukraina mati sampai nyawa terakhir. Amerika nggak peduli, dan membiarkan ini, begitu aja terus,” ungkap Anis Matta.
Berita Terkait:
Ucap Jokowi di Pihak Rusia, Natalius Pigai: Tak Adil untuk Ukraina
Sumber Internal Pemerintah Vladimir Putin Sebut Kedatangan Jokowi di Rusia Sangat Penting
Joe Biden Dilarang Masuk ‘Selamanya’ ke Rusia tapi Donald Trump Boleh
Gedung Putih Kecam Indonesia Undang Rusia di KTT G20
Sehingga kata dia, tidak perlu heran apabila AS dan sekutunya terus mensuplai bantuan kemanusiaan dan persenjentaan untuk Ukraina agar bisa melawan Rusia terus.
Hingga kini sudah jutaan warga Ukraina mengungsi ke negara lain, serta ribuan korban telah terluka tewas dan luka-luka.
“Ukraina ini negara seupil, jumlah penduduknya hanya 40 juta orang, berada di depan hidung dan matanya Rusia. Aneh saja disuplai senjata, disuruh melawan Rusia. Mendingan ane cekik sekarang ente, kata Rusia. Inilah contoh pemimpin bodoh (Volodymyr Zelenskyy),” pungkas Anis. (AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)