JAKARTA – Terulangnya tragedi di perairan Indonesia kembali memicu reaksi keras dari parlemen. Kebakaran KM Barcelona V di Sulawesi Utara, yang menewaskan tiga orang dan dua lainnya hilang, menjadi puncak dari serangkaian insiden yang mendorong anggota DPR RI Komisi V Fraksi PDI Perjuangan Irine Roba untuk menyuarakan pentingnya keselamatan warga dalam perjalanan
“saya ucapkan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam
kebakaran KM Barcelona V di Sulawesi Utara. Kami mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberi
kekuatan, dan korban yang masih hilang segera ditemukan dalam keadaan selamat, utuh dan lengkap” ujarnya mengawali keterangan pada wartawan Senin (21/7)
Tragedi KM Barcelona ini sangat berdekatan dengan dengan tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.Menurut politis PDI Perjuangan ini, bahkan kasusnya saja belum tuntas diinvestigasi namun sudah terjadi tragedi yang serupa
Ia menegaskan, hal ini menunjukkan adanya kelalaian secara sistemik dari berbagai pihak
“Hal ini menunjukkan adanya kelalaian sistemik: dari segi pengawasan muatan hingga minimnya standar keselamatan kapal. Ini kegagalan negara dalam memberi rasa aman bagi warganya untuk mendapatkan layanan transportasi publik.” Ujarnya
Sebagai anggota DPR RI yang mewakili Maluku Utara, Irine mengaku kecewa atas apa kecelakaan kapal yang terjadi di Indonesia Tengah dan Timur, padahal masyarakat sangat mengandalkan transportasi laut
“Tragedi kecelakaan kapal ini terjadi terus menerus di wilayah Indonesia Tengah dan Timur yang
masyarakatnya sangat mengandalkan transportasi laut. Negara seharusnya dapat memitigasinya.” ucapnya.
“Setiap nyawa yang hilang adalah bukti nyata dari lemahnya pengawasan, kita turut merasa bersalah atas kejadian ini. Jadi harapannya minimnya kesiapsiagaan, dan kelalaian yang terus terjadi tidak akan lagi diulangi di masa depan dan negara betul betul mampu memastikan dalam memastikan keselamatan warganya di laut.” lanjutnya
Ia berharap, tragedi serupa tidak terjadi lagi ke depan dan disertai dengan adanya peningkatan fasilitas
“Ketika kapal tua tetap diizinkan berlayar, pelabuhan minim fasilitas tanggap darurat, dan petugas
keselamatan tak siaga, maka kecelakaan bukan lagi musibah, tapi kelalaian yang berulang.” ujarnya
“Harapannya pemerintah mampu melihat ini sebagai tragedi yang tak lagi berulang ke depannya” pungkasnya