Meski sudah purna tugas sebagai Ketua KPI, Agung Suprio yang merupakan lulusan Universitas Indonesia ini tetap memberikan perhatian khusus terhadap kualitas dan perkembangan dunia penyiaran di tanah air.
RUANGPOLITIK.COM – Mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat periode 2019-2023 Agung Suprio tetap konsern dengan konten siaran televisi dan radio secara lebih professional guna mewujudkan Indonesia Emas 2045 mendatang.
Ramah adalah sosok Agung Suprio, pria yang lahir di Jakarta pada tanggal 2 September 1975.
Meski sudah purna tugas sebagai Ketua KPI, Agung Suprio yang merupakan lulusan Universitas Indonesia ini tetap memberikan perhatian khusus terhadap kualitas dan perkembangan dunia penyiaran di tanah air.
Agung menuturkan, perihal konten siaran televisi dan radio yang disajikan secara lebih professional akan meyuguhkan tampialan siaran yang semakin berkualitas dapat selarah dengan program pemerintah dalam mewujudkan era Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.
“Kemudian perlu revisi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS) dengan memberikan perhatian khusus pada perlidungan perempuan dan kesetaraan gender, tukasnya kepada Rupol melalui pesan singkat, Minggu (14/7/2024).
Apalagi, di era percepatan digitalisasi penyiaran dengan dimulainya siaran simulcast di beberapa lokasi perbatasan antar negara harus menjadi skala prioritas Utama di Lembaga terkait.
“Ya semangatnya ‘Indoneia Emas’ 2045 harus terus digelorakan.Karena hal itu kemajuan dunia penyiaran dan kualitas penyiaran yang mengedepankan edukasi masyarakat dapat selaras dengan program pemerintah di bidang komunikasi & informatika,” tukas Agung Suprio yang dianugerahi Piagam Tanda Kehormatan Satyalancana Whira Karya dari Presiden RI Joko Widodo.
Profil Agung Suprio Mantan Ketua KPI Perode 2019-2023
Dikutip dari laman kpi.go.id, Agung kuliah di program sarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) dari tahun 1994-2001. Saat menjadi mahasiswa, Agung juga turun ke jalan sebagai demonstran di tahun 1997 sampai 1998.
Agung kemudian dipercaya sebagai Koordinator Nasional UNFRELL (University Network For Free and Fair Election) pada tahun 1999, yaitu lembaga pemantau pemilu demokratis pertama sejak masa Orde Baru yang berbasiskan perguruan tinggi dari Aceh sampai Papua.
Semasa kuliah Agung Suprio termasuk mahasiswa yang cukup aktif. Ia bahkan ikut dalam aksi demonstrasi bersejarah tahun 1998.
Agung menjadi demonstran jalanan sejak 1997 sampai 1998, hingga kemudian dipercaya sebagai Koordinator Nasional UNFRELL (University Network For Free and Fair Election) pada tahun 1999, yaitu lembaga pemantau pemilu demokratis pertama sejak masa Orde Baru yang berbasiskan perguruan tinggi dari Aceh sampai Papua.
Usai pemilu, Agung menjadi anggota Badan Pekerja Cetro (Center for Electoral Reform) pada 2000 – 2001 bersama tokoh nasional seperti almarhum Nurcolish Madjid dan Todung Mulya Lubis.
Di sela-sela kesibukan sebagai aktivis, Agung menjadi penyiar di radio MS 3 FM sebuah radio yang berada di frekuensi 104.2 FM pada tahun 1999–2001.
Gaya siaran Agung lebih menonjolkan kritikan dan lawakan spontan atas peristiwa sosial politik yang ada. Pada tahun 2001, Agung bekerja di radio Smart FM yang berada pada frekuensi 95.9 FM.
Selanjutnya, Agung Suprio mendirikan Vilters (Center for Civil Military Studies) bersama koleganya dari UI di tahun 2001.
Vilters adalah obsesinya merealisasikan skripsi di bidang Ilmu Politik tentang hubungan sipil-militer di era baru.
Hasilnya Vilters menerbitkan sebuah master piece, sebuah buku tentang pergeseran hubungan sipil militer pada tahun 2001 dengan model penelitian kualitatif di dua puluh daerah tingkat dua di Indonesia.
Agung melanjutkan pendidikannya pada program pasca sarjana ilmu politik di Universitas Indonesia, yang berujung didaulatnya Agung sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa dan Alumni Pasca Sarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Pada tahun 2015, dia menjabat sebagai direktur eksekutif Indonesia Public Policy Intitute (IPPI). Selanjutnya, di tahun 2016, Agung terpilih menjadi penyiar tamu di TVRI dalam acara “titik temu”.
Pada tahun 2016, Agung terpilih menjadi komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat periode 2016-2019 dengan amanah sebagai Koordinator bidang Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran. Pada periode selanjutnya, Dia mendapatkan kepercayaan menjadi Ketua KPI Pusat 2019-2023.
Usai menjabat Ketua KPI (2019-2023), Agung Suprio tetap mendedikasikan diri di bidang penyiaran Indonesia. Kini, Ia tetap beraktivitas di Kementerian Komunikasi dan Informatika.(BJP)