Berdasarkan kewilayahan, di Provinsi DKI Jakarta, elektabilitas Anies-Muhaimin atau AMIN 34,1 persen, Ganjar – Mahfud 15,9 persen, Prabowo-Gibran 30,0 persen.
RUANGPOLITIK.COM – Lembaga dan Analisa Kebijakan Publik (Lanskap) merilis hasil survei terbaru elektabilitas bakal Capres-Cawapres RI di Pilpres 2024 di Pulau Jawa.
Dari survei Lanskap, pasangan bakal Capres-Cawapres RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul secara elektabilitas di Pulau Jawa.
Direktur Eksekutif Lanskap Mochammad Thoha menyebut elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 40,0 persen, disusul Ganjar Pranowo-Mahfud MD 34,3 persen, dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Anies-Imin) 20,0 persen.
“Pasangan Prabowo-Gibran sejauh ini masih unggul di dua provinsi, yakni Jawa Barat dan Jawa Timur,” kata Thoha saat memaparkan hasil survei lembaganya secara daring di Jakarta, Rabu (8/11).
Sementara, pasangan Anies-Muhaimin hanya kuat di DKI Jakarta, sedangkan Ganjar – Mahfud dominan di Jawa Tengah (Jateng) saja.
Berdasarkan kewilayahan, di Provinsi DKI Jakarta, elektabilitas Anies-Muhaimin atau AMIN 34,1 persen, Ganjar – Mahfud 15,9 persen, Prabowo-Gibran 30,0 persen.
Lalu, di Provinsi Jabar, Anies-Muhaimin sebesar 23,4 persen, Ganjar-Mahfud 19,3 persen, Prabowo-Gibran 50,7 persen.
Berikutnya, di Provinsi Jateng, Anies-Muhaimin 11,3 persen, Ganjar – Mahfud 58,1 persen, Prabowo-Gibran 30,1 persen.
Untuk Provinsi Jatim, Anies-Muhaimin sebesar 18,8 persen, Ganjar – Mahfud sebesar 35,4 persen, dan Prabowo-Gibran sebesar 40,4 persen.
Thoha mengungkap beberapa teori yang dipandang Lanskap membuat Prabowo-Gibran menduduki ranking tertinggi dalam tangga elektabilitas tersebut.
Salah satu yang terlihat adalah pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut dinilai masih menjadi representasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Paslon ini dipandang representatif konsolidasi Prabowo dan Jokowi. Arus pemilih Jokowi yang loyal dan lintas partai akan semakin deras mengalir mendukung paslon ini,” tuturnya.
Terlebih lagi jika melihat data responden yang diwawancarai juga mayoritas pemilih Joko Widodo dan KH Maruf Amin di Pilpres 2019 lalu.
Komposisi respondennya, pendukung Jokowi-Amin sebesar 50,2 persen, sementara pendukung Prabowo-Sandi ada di 28,2 persen, serta yang tidak menjawab preferensi politik mereka di 2019 ada di 21,6 persen.
Alasan kedua, kata Thoha, pasangan Prabowo-Gibran dinilai sangat mengena di kalangan kaum muda khususnya milenial dan generasi Z (Gen-Z).
Hal itu karena mereka kaum muda merasa terwakili dengan sosok Gibran yang notabene masih berusia 36 tahun.
“Ada pengakuan dan kebijaksanaan Prabowo kepada generasi muda untuk ikut serta atau terlibat atau berkolaborasi dalam membangun negara bangsa melalui politik (alih generasi),” ucapnya.
Teori ketiga mengapa pemilih Prabowo-Gibran cenderung lebih banyak dalam survei ini, karena para responden menilai sosok Prabowo saat ini yang lebih ramah dan egaliter.
“Tampilan personal Prabowo dalam sosok yang sopan santun, ramah, terbuka, merangkul dan lebih egaliter, dinilai juga mendatangkan daya tarik elektoral yang kuat,” ujar Thoha.
Survei Lanskap terbaru menggunakan sampel 880 responden di empat provinsi di Pulau Jawa, yakni di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Rentang waktu yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah 26 Oktober – 2 November 2023 dengan direct interview. Metodologi yang dipakai probability sampling dan multistage random sampling dengan margin of error (MoE) kurang lebih 3,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)