RUANGPOLITIK.COM – Predikat DKI Jakarta sebagai ‘Kota Ramah Sepeda’ dicabut oleh Komunitas Bike to Work (B2W). Hal ini dilakukan B2W karen Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tidak lagi melanjutkan pembangunan jalur sepeda.
Ketua Umum B2W Fahmi Saimima mengatakan, pada hari Selasa (7/11/2023) kemarin pihaknya mencabut anugerah dan menyatakan Jakarta gugur sebagai Kota Ramah Sepeda. Dia mengatakan dicabutnya predikat tersebut atas hasil evalusai yang sudah dilakukan selama satu tahun.
“Banyak kebijakan Pj Heru yang ternyata sangat bertolak belakang belakang dengan semangat penghargaan tersebut,” ujar Fahmi.
Dia menyebutkan, realita yg ada saat ini memperlihatkan adanya langkah-langkah yang bertolak belakang dengan penghargaan itu. Di mana Heru Budi justru menggusur kebijakan sebelumnya.
“Kami menganggap ini malpraktik tata kelola,” tutur Fahmi.
Fahmi menjelaskan, pada November 2022 lalu, ada pemangkasan anggaran untuk jalur sepeda dari semula diproyeksikan di RAPBD 2023 sekitar Rp38 miliar. Yang mana kemudian diusulkan menjadi nol.
Hal ini jelas menunjukkan kepedulian Heru Budi tidak ke pengguna sepeda. Fahmi mengatakan, pada April 2023 kemarin, Heru Budi melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan pertigaan traffic light Santa, Jakarta Selatan.
“Saat itu, Pj Heru Budi membongkar pedestrian dan jalur sepeda. Lalu pada Mei 2023, 18 ruas jalan DKI Jakarta diperintahkan untuk di aspal ulang dengan dalih menyambut KTT ASEAN,” kata Fahmi.
Sayangnya Heru Budi juga menutup jalur sepeda dan tidak dikembalikan seperti semula. Pada Oktober 2023, Dishub DKI melakukan pembongkaran pada stick cone pembayas jalur sepeda di 13 ruas jalan sepeda.
“Dalihnya saat itu membahayakan pengendara lain,” ujarnya.
Dia juga menyoroti langkah
Heru Budi menghalus jalur sepeda dan draf pembahasan RPerda APBD Tahun Anggaran 2024 pembangunan lajur sepeda Rp4.513.936.931 masuk dalam anggaran pengurangan atau pengalihan dan tidak dianggarkan kembali.
Editor: M. R. Oktavia
(Rupol)