RUANGPOLITIK.COM – Solo dianakemaskan dalam proyek sosial menjadi perbincangan. Namun hal tersebut ditepis oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Dia membantah anggapan yang menyebut Kota Solo dibanjiri proyek nasional selama Gibran Rakabuming Raka menjadi Wali Kota Solo.
“Enggak kalau dianakemaskan enggak, banyak di mana-mana semua,” kata Basuki, Rabu (25/10/2023).
Bantahan ini pun membuat Pak Bas merinci pembangunan yang terjadi juga terjadi di berbagai daerah. Adapun rincian yang disebutkan Pak Bas, salah satunya pembangunan tujuh bendungan di NTT.
Kemudian ada banyak pembangunan di Bali.
“Yang besar kan cuma yang bersama Menhub itu (rel layang simpang Joglo), itu yang agak besar, lainnya cuma penataan kawasan, Balekambang,” ucapnya.
Sejumlah program lain yang disebutkan Basuki adalah revitalisasi pasar juga dilakukan di banyak tempat tidak hanya di Solo. Beberapa proyek revitalisasi pasar diantaranya dilakukan di Lampung, Padang, Maluku, Klaten hingga Yogyakarta.
“Kalau pasar memang program APBN, Pasar Batu itu lebih bagus daripada Pasar Legi. Trenggalek lebih bagus, malah jadi model untuk dipakai dimana-mana. Jadi kalau pasar enggak,” kata Basuki.
Basuki menjelaskan proyek rel layang Simpang Joglo dikatakan Basuki dibangun lantaran di area tersebut wilayah yang sering macet. Sedangkan revitalisasi Taman Balekambang dilakukan lantaran tempat tersebut dijadikan kawasan budaya.
“Kalau ada beberapa program di situ ya memang pas ada di situ, tapi tidak ada namanya karena prioritas. Ya memang kebutuhan,” ungkapnya.
Editor: M. R. Oktavia
(Rupol)