Dalam artikel ini, juga disebutkan hasil dari survei terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).
RUANGPOLITIK.COM – Media internasional kembali menarik perhatian pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) RI, terutama dalam hal calon presiden (capres) yang saat ini menduduki peringkat teratas dalam jajak pendapat di dalam negeri.
Reuters melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendapatkan hasil yang baik dalam survei terbaru pada hari Rabu lalu, yang membuatnya menjadi yang terkemuka, diikuti oleh mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
“Menteri Pertahanan Indonesia, mantan komandan pasukan khusus, menduduki puncak jajak pendapat yang diterbitkan pada hari Rabu, ketika para kandidat bersiap untuk mendaftar untuk pemilihan presiden tahun depan yang diperkirakan akan berlangsung ketat,” tulis media tersebut dikutip Jumat (6/10).
“Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah, mendominasi survei menjelang pemilu di negara ekonomi G20 yang bernilai triliunan dolar dan merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, setelah mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan,” tambahnya.
Dalam artikel ini, juga disebutkan hasil dari survei terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Menurut survei ini, sekitar 34% dari responden akan memilih Prabowo, sementara 30,4% mendukung Ganjar, dan sekitar 22% mendukung Anses. Survei tersebut melibatkan 1.206 orang pada bulan September dengan margin kesalahan sebesar 2,9%.
“Dalam pemilu putaran kedua, Prabowo akan menang atas Ganjar dengan selisih sekitar 11 poin,” murat Reuters lagi mengutip Ketua LSI Djayadi Hanan.
“Prabowo Subianto punya keunggulan 11,3% … Ini merupakan keuntungan yang cukup signifikan,” tulis media itu lagi.
Namun, menurut analis lain seperti Burhanuddin Muhtadi dari Indikator Politik Indonesia, dinyatakan bahwa sebenarnya 40% dari penduduk masih belum memutuskan pilihan politik mereka. Pendapat serupa juga disampaikan oleh analis dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), yaitu Philips J. Vermonte, mengingat belum ada satu pun calon yang mendaftar secara resmi saat ini.
“Ketiganya, dan pasangannya, diperkirakan akan mendaftar secara resmi antara 19 dan 25 Oktober,” muat Reuters lagi.
Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) RI akan berlangsung secara bersamaan pada tanggal 14 Februari. Prabowo juga dianggap memiliki potensi untuk mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), meskipun berasal dari partai yang berbeda, yang tentunya dapat meningkatkan tingkat elektabilitasnya.
“Prabowo, yang kalah berturut-turut dalam pencalonan presiden pada tahun 2014 dan 2019, mendapatkan momentum setelah memulai kampanye rebranding di mana ia menjangkau generasi muda melalui kehadiran media sosial yang canggih,” jelas media tersebut.
“Para analis sedang mengamati dengan cermat siapa yang akan memenangkan dukungan dari petahana yang sangat populer, Joko Widodo … yang terbatas untuk dua kali masa jabatan, yaitu lima tahun,” tambahnya.
“Jokowi, begitu presiden disapa, telah menyuarakan dukungannya terhadap Ganjar, sesama anggota Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) yang berkuasa. Namun ketegangan antara dirinya dan Ketua PDI-P Megawati Sukarnoputri, serta semakin seringnya ia tampil di depan umum bersama Prabowo, telah membuat para analis berpendapat bahwa ia masih mempertimbangkan pilihannya,” muat media itu lagi.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)