Bahkan ada oknum yang lompat pagar memakai alasan Prabowo Subianto sebagai pemimpin strategik yang dibutuhkan Indonesia
RUANGPOLITIK.COM – Direktur Eksekutif NCBI Juliaman Saragih mengatakan berbagai narasi pembelahan horizontal muncul masif di ruang publik terbuka dan media sosial.
Calon Presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi menjadi titik fokus pembelahan.
Menurut Juliaman, dengan menyebut nama kelompok relawan yang lompat pagar, Waketum Gerindra Fadli Zon optimistis Prabowo Subianto menjadi Presiden 2024-2029.
Bahkan ada oknum yang lompat pagar memakai alasan Prabowo Subianto sebagai pemimpin strategik yang dibutuhkan Indonesia.
“Upaya memanipulasi Gibran, menumpang popularitas dan kharisma Presiden Jokowi serta mengaku penerus kebijakan Presiden Jokowi juga menjadi bagian pembelahan horizontal menuju pemilihan presiden 2024,” ujar Juliaman pada Rabu (6/9).
Juliaman mengajak untuk mencermati 3 (tiga) kriteria utama Presiden Jokowi tentang Kepemimpinan 2024, yakni keberanian, konsistensi, dan kuat berlari marathon sehingga mampu menyelesaikan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti (endurance).
Menurut Juliaman, Presiden Jokowi dalam pidatonya menegaskan, “…bahwa calon pemimpin mendatang harus memiliki nafas panjang disertai keberanian dan konsistensi untuk bekerja melanjutkan kebijakan krusial yang telah dimulai, karena seharusnya memang lari marathon untuk mencapai Indonesia Emas. Ini adalah modal politik dalam memimpin sebuah bangsa yang besar seperti Indonesia”.
Mengutip dari berbagai literatur, ternyata kualitas tertinggi dari kepemimpinan yang ideal adalah integritas, selain jujur, kecerdasan emosional dan lainnya.
Oleh karena itu, menurut Juliaman, jika dicermati kriteria utama Presiden Jokowi di atas sebenarnya menunjuk pada diri mantan Gubernur Jawa Tengah 2 (dua) periode, Ganjar Pranowo.
“Hal ini tentunya dengan merujuk pada integritas, jejak rekam dan prestasi kepemimpinan maupun tradisi blusukan kerakyatan sejak awal menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
“Menjadi pertanyaan, siapakah sosok pendamping yang tepat untuk Calon Presiden Ganjar Prabowo?” tanya Juliaman.
Dalam ungkapan lain, siapakah calon wakil presiden yang tepat untuk bersama calon presiden Ganjar Pranowo meneruskan, misalnya, 6 (enam) program, yaitu melanjutkan industrialisasi melalui hilirisasi untuk pertumbuhan dan ketahanan ekonomi.
Kemudian melakukan digitalisasi di semua lini; menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang terjangkau sehingga bisa menghasilkan sumber daya manusia yang terampil.
Selanjutnya, pengembangan infrastruktur untuk menyanmbung konektivitas orang, barang dan laju informasi; melakukan dekarbonisasi untuk mempercepat net zerro emission, sambil menangkap peluang di bisnis ekonomi hijau.
Selain itu, menyeimbangkan semuanya dengan adil menyelesaikan masalah ketidaksetaraan sosial di Indonesia.
“Atau juga mengatasi kesenjangan di Indonesia, pemerataan kesehatan, pemerataan pendidikan, dan terkait dengan daya beli yang harus terjangkau oleh masyarakat,” ujar Juliaman.
“Berdasar uraian tersebut, Juliaman menyorong Jenderal TNI (Purn) M. Andika Perkasa sebagai calon wakil presiden, mendampingi Calon Presiden Ganjar Pranowo dalam pemilihan Presiden 2024,” ujar Juliaman.
Ganjar Perkasa
Menurut Juliaman, dirinya percaya pasangan Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa alias Ganjar Perkasa akan mampu melengkap-kuatkan kelanjutan program Presiden Jokowi sebagaimana menuju 100 Tahun Indonesia Merdeka, atau terwujudnya Visi Indonesia Emas 2045, yakni Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.
“Ganjar Perkasa penerus kebijakan pembangunan Presiden Jokowi. Merdeka!” kata Juliaman Saragih.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)