Budi Arie juga menjelaskan evolusi proses bisnis berbasis data, otomatisasi, dan algoritma berdasarkan AI, akan menjadi katalisator transformasi industri penyiaran. Teknologi ini akan mendatangkan revolusi content creation, audience engagement, dan advertising technology.
RUANGPOLITIK.COM —Penggunaan artificial intelligence (AI) menjadi tren kemajuan teknologi saat ini. Hampir seluruh industri secara pelan tetapi pasti mengarah pada penggunaan kecerdasan buatan, termasuk industri penyiaran global.
Fenomena ini selain membuka peluang positif, juga menjadi tantangan bagi insan penyiaran di masa yang akan datang.
Dalam pidato di acara puncak Hari Siaran Nasional (Harsiarnas) ke-90 di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (12/8/2023), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi secara khusus menyoroti fenomena kontemporer ini.
Menurutnya, berbagai laporan internasional terkemuka bermuara pada kesimpulan yang sama, yakni AI akan memengaruhi masa depan industri penyiaran global secara signifikan.
“Di level global, berdasarkan laporan Grand View Research, nilai pemanfaatan AI di industri media dan hiburan diproyeksikan akan mencapai US$ 99,48 miliar pada 2030, dengan pertumbuhan rata rata sekitar 26,9 persen dari 2022-2030,” ujarnya.
Budi Arie juga menjelaskan evolusi proses bisnis berbasis data, otomatisasi, dan algoritma berdasarkan AI, akan menjadi katalisator transformasi industri penyiaran. Teknologi ini akan mendatangkan revolusi content creation, audience engagement, dan advertising technology.
Bersamaan dengan perkembangan AI akan muncul tantangan serius, seperti potensi hilangnya lapangan pekerjaan dan munculnya permasalahan etik.
Untuk menghadapi hal itu, pemerintah sedang menyiapkan dokumen panduan etika AI yang ditargetkan dapat dikeluarkan akhir 2023. “Ini adalah bagian langkah nyata untuk menjawab tantangan tantangan terkini dan masa depan,” katanya.
Melihat perkembangan ini, lanjut Budi Arie, pemerintah mengajak pemangku kepentingan penyiaran untuk mengkaji secara mendalam kehadiran AI dan teknologi masa depan di industri penyiaran.
Selain itu, akan disusun peta jalan untuk memastikan industri penyiran agar tetap berdaya dan berdaulat di masa-masa yang akan datang.
“Kita semua memiliki spirit yang sama untuk memastikan industri penyiaran responsif terhadap perkembangan zaman yang sangat dinamis,” tutur Budi Arie Setiadi.
Menkominfo juga menegaskan perhatian terhadap perkembangan teknologi global ini tentu perlu diimbangi dengan perhatian kepada kelompok rentan di Tanah Air. Salah satunya adalah warga Indonesia yang tinggal di daerah perbatasan. Isu penyiaran di daerah perbatasan perlu menjadi perhatian serius mengingat munculnya tantangan-tantangan yang mulai dirasakan.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Oleh karenanya, pemerintah mengajak insan penyiaran untuk bersinergi memikirkan solusi konkret atas tantangan penyiaran di daerah perbatasan,” tutup Budi Arie Setiadi.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)