Panji Gumilang ditahan usai menjalani pemeriksaan lanjutan pada Rabu, 2 Agustus 2023 dan akan mendekam di Rumah Tahanan Bareskrim Polri hingga 20 hari ke depan.
RUANGPOLITIK.COM —Penyidik Bareskrim Polri memutuskan untuk menahan Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang setelah sebelumnya mereka menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka.
Panji Gumilang ditahan usai menjalani pemeriksaan lanjutan pada Rabu, 2 Agustus 2023 dan akan mendekam di Rumah Tahanan Bareskrim Polri hingga 20 hari ke depan.
“Penyidik melakukan upaya hukum berupa penahanan sejak jam 02.00 WIB tanggal 2 Agustus 2023,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.
Demi mendukung proses penyidikan, waktu penahanan terhadap Panji Gumilang dijadwalkan berlangsung sampai 21 Agustus 2023.
Keputusan penahanan Panji didasari oleh sejumlah faktor, salah satunya dianggap tidak kooperatif.
“Adapun yang menjadi alasan penahanan kepada yang bersangkutan, tidak kooperatif dalam pemeriksaan,” ujar dia.
Alasan Penahanan
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut alasan pihaknya menahan Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun adalah karena dalam pemeriksaan Panji Gumilang dianggap tidak kooperatif.
Di sisi lain, penyidik juga menyinggung ketidakhadiran Panji Gumilang saat diminta memberi keterangan sebagai saksi untuk yang kedua kalinya.
Saat itu, Panji tak hadir dengan alasan kondisi kesehatannya menurun karena tangan kirinya patah.
Setelah ditelaah, polisi meragukan keabsahan dari surat sakit yang dikirim Panji Gumilang via aplikasi perpesanan online.
“Namun fakta surat dokter kita ragukan keabsahannya, hanya kirim via WhatsApp, aslinya diminta tidak diberikan. Alasan sakit memunculkan diri di publik dan keterangan penasehat hukum sakit tangan patah,” kata Djuhandani.
Oleh karena itu, penyidik akan kembali mendalami pemeriksaan tersangka dan melakukan upaya lainnya guna memudahkan proses pemberkasan.
“Rencana tindak lanjut penyidik mendalami kembali pemeriksaan tersangka dan melaksanakan upaya paksa lainnya guna menyelesaikan pemberkasan,” ucap dia.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)