Untung menjelaskan bahwa selama merawat sapi Jokowi dan Ma’ruf Amin, dia diminta untuk memandikan dan memberi makan sapi tersebut dengan rumput.
RUANGPOLITIK.COM —Untung (50) mendapat kepercayaan untuk merawat sapi Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin yang dikurbankan di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pria asal Purwokerto itu merasa bangga atas kesempatan yang diberikan kepadanya.
“Sebelumnya saya tidak pernah membayangkan, saya begitu senang sehingga tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata,” ujar Untung ketika ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Kamis (29/6/2023).
“Saya sangat berterima kasih karena diberi kepercayaan untuk merawat sapi yang milik Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden,” tambahnya.
Untung menjelaskan bahwa selama merawat sapi Jokowi dan Ma’ruf Amin, dia diminta untuk memandikan dan memberi makan sapi tersebut dengan rumput.
“Setiap pagi di sini, saya membersihkan dan memberi makan langsung, membersihkan kotorannya, lalu saya memandikan sapi dan memberi rumput. Semuanya dilakukan di kandang yang sama,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin sendiri menyerahkan sapi kurban jenis limousin seberat 1,1 ton di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Kamis (29/6/2023).
Selain itu, sapi kurban dari Presiden Joko Widodo juga diserahkan oleh Ma’ruf Amin. Sapi tersebut adalah sapi simental dengan berat 1,2 ton.
“Saya sebagai Wakil Presiden, dengan ini menyerahkan kurban dari Presiden RI, Pak Joko Widodo, dan juga kurban dari saya untuk masyarakat yang membutuhkan. Dengan mengucapkan bismillah, saya serahkan kedua sapi ini,” ujar Ma’ruf di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Kamis (29/6/2023).
Tiba di Masjid Al Akbar, Sapi Kurban Presiden Jokowi Disambut Karpet Merah
Sapi-sapi tersebut kemudian diterima oleh Pelaksana Tugas (PLT) Ketua Harian Masjid Istiqlal, Asep Syaefudin.
“Bapak Wakil Presiden yang kami muliakan atas nama Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal, kami menerima amanah kurban dari Bapak Presiden beserta keluarga dan Bapak Wakil Presiden beserta keluarga, kami iringi dengan doa bismillah,” kata Asep Syaefudin.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)