Sebanyak 150 personel gabungan dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, hingga BPBD juga akan diterjunkan selama cuti bersama dan libur Iduladha.
RUANGPOLITIK.COM —Satlantas Polres Bogor menerapkan rekayasa lalu lintas dengan sistem ganjil genap di kawasan Puncak, Bogor dalam rangka cuti bersama dan libur Iduladha.
Kebijakan ini mulai diberlakukan pada Selasa (27/6) hingga Minggu (2/7).
KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto mengatakan penerapan kebijakan tersebut berdasarkan pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 84 Tahun 2021.
“Satu hari menjelang libur nasional dan cuti bersama itu ya kami laksanakan pemeriksaan ganjil genap. Namun nanti pelaksanaannya akan kita lihat juga, situasional, karena kan banyak kendaraan kendaraan yang dikecualikan,” kata Ardian kepada wartawan, Senin (26/6).
“Apabila memang cukup padat nanti ada rekayasa lalin seperti one way atau buka tutup sepenggal, nanti kami akan sesuaikan melihat situasi arus kendaraan masuk ataupun turun dari Puncak,” ucap dia.
Sebanyak 150 personel gabungan dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, hingga BPBD juga akan diterjunkan selama cuti bersama dan libur Iduladha.
Ardian mengimbau kepada masyarakat yang akan berlibur ke Puncak untuk memperhatikan waktu keberangkatan sehingga bisa disesuaikan dengan penerapan sistem ganjil genap.
“Silakan disesuaikan dengan pelat nomor kendaraan sesuaikan dengan tanggal keberangkatannya bagi yang plat ganjil nomor kendaraan yang digunakan untuk yang ke Puncak juga ganjil seperti itu,” tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk memastikan kendaraannya dalam kondisi prima. Sebab, karakteristik jalanan di kawasan yang mayoritas berupa tanjakan.
Terakhir, masyarakat juga diminta untuk berhati-hati karena kondisi cuaca di wilayah Puncak yang sering turun hujan, sehingga berpotensi muncul kabut di sepanjang perjalanan.
“Mohon untuk berhati-hati persiapkan kendaraan, lampunya penerangan karena nanti akan adanya kabut kemudian memarkirkan kendaraan tidak di bahu jalan dan tidak dekat pohon-pohon rindang nanti dikhawatirkan tanah longsor atau pohon tumbang,” pungkasnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)