Dalam unggahan terakhir akun Instagram UPTD PPA Pemprov Jambi yang dibuat pada 6 Februari 2023 langsung dipenuhi dengan komentar bernada hujatan dan mencari Asi Noprini.
RUANGPOLITIK.COM —Kasus dugaan intimidasi siswi SMP berinisial SFA karena mengkritik wali kota Jambi, viral di media sosial. Dugaan intimidasi itu memantik reaksi warganet alias netizen.
Langsung bergerak cepat alias gercep, netizen mencari media sosial perempuan bernama Iin atau Asi Nopriani yang diduga melakukan intimidasi. Asi Nopriani disebut menjabat kepala UPTD PPA Pemprov Jambi. Akun Instagram Asi Noprini pun langsung digembok.
Sebagai pelampiasan, akun Instagram UPT PPA Pemprov Jambi pun jadi sasaran keganasan netizen.
Dalam waktu singkat, unggahan akun Instagram yang awalnya sepi interaksi itu mendadak berjubel ribuan komentar netizen.
Dalam unggahan terakhir akun Instagram UPTD PPA Pemprov Jambi yang dibuat pada 6 Februari 2023 langsung dipenuhi dengan komentar bernada hujatan dan mencari Asi Noprini.
Kebanyakan netizen mencari keberadaan ibu Iin yang mendadak menghilang setelah viral dugaan intimidasi yang dilakukannya terhadap SFA.
“Hallo bu pengen silaturahmi boleh,” tulis lizanopitasari.
“Ibu Iin sedang dicariin netijen tuh. ayooo keluar bu @iinasinoprini jangan sembunyi…..,” balas orangsaduki.
“Mana yang namanya Bu Iin?” tanya iansaybani.
“Bu iin kaburrr pake jurus langkah seribu, dan ga usah balik lagi ke bumi ini,” kata bougiest.outdoor.
Dugaan intimidasi yang dilakukan Iin kepada siswi SMP berinisial SFA itu diungkap akun Twitter @PartaiSocmed, pada Rabu 7 Juni 2023.
Asi Noprini sejatinya salah satu pihak yang mendampingi SFA di Polda Jambi. Saat itu, SFA dipertemukan dengan Kabag Hukum Pemkot Jambi Muhammad Gempa Awaljon Putra.
Dalam mediasi tersebut, kedua pihak sepakat berdamai dan laporan dicabut Pemkot Jambi. Namun, beredar dugaan bahwa Asi Noprini yang biasa disapa Ibu Iin itu pada saat mediasi melakukan intimidasi kepada SFA.
“Izin lapor Pak @mohmahfudmd, mengapa Ibu Iin dari PPA Pemprov Jambi yg kemarin mendampingi Adik Syarifah Fadiyah Alkaff malah ikut2an menakut2i,” cuit @PartaiSocmed, dikutip Rabu 7 Juni 2023.
Akun Twitter tersebut mengungkap SFA dipaksa menandatangani surat perdamaian dengan Pemkot Jambi.
Cuitan ini didasarkan pada direct message yang dikirim SFA melalui akun Twitter pribadinya.
“Terkait PPA ini saat bertemu kemarin itu di Polda di ruangan tim siber hanya ada fadiyah dan mama disitu ada ibu tersebut pengacara yang katanya dari PPA juga dan rekan PPA lainnya,” tulis pesan SFA kepada @PartaiSocmed.
SFA mengaku bahwa Ibu Iin memintanya untuk menyelesaikan permasalahan itu supaya ia tidak dijadikan tersangka.
“Ibu itu mengatakan ‘perjalanan kamu masih panjang, jadi selesaikanlah masalah ini, jangan sampai kamu jadi tersangka’,” ungkap SFA.
“Nanti akan cacat di mata hukum, mau sekolah dan kuliah pun akan susah. Jadi silakan tuntaskan masalah ini,” sambungnya.
Melalui perkataan Ibu Iin itu, SFA merasa dirinya terintimidasi. “Hal ini yang membuat SFA juga merasa seakan terintimidasi,” tandas SFA.
Utusan Mahfud MD
Kehadiran ibu Iin atau Asi Noprini dalam kasus ini merupakan perintah langsung dari Menko Polhukam Mahfud MD.
Melalui akun Twitter pribadinya, Mahfud MD memastikan akan turun tangan menangani kasus ini.
Ia memastikan Kemenko Polhukam akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi untuk mendampingi SFA.
“Kemenko Polhukam akan berkordinasi dgn Kementerian PPA, Kompolnas, dan Komisi Perlindungan Anak untuk bisa ke Jambi, membantu mendampingi anak ini,” tulis Mahfud MD di akun Twitternya, Senin 5 Juni 2023.
Mahfud juga berjanji pihaknya akan memberikan pendampingan dan perlindungan kepada SFA.
Selain itu, Mahfud juga mengingatkan agar SFA diperlakukan sebagaimana mestinya karena masih anak di bawah umur.
“Dampingi, lindungi, dan jernihkan masalahnya. Perlakukan anak-anak sesuai dengan hukum yang berlaku bagi anak-anak,” tandas Mahfud MD.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)