Megawati Soekarnoputri kemudian menyoroti bagaimana Volodymyr Zelenskyy sebagai Presiden Ukraina sering wara-wiri meminta bantuan berbagai negara.
RUANGPOLITIK.COM —Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri menambah daftar panjang pernyataan kontroversialnya. Setelah sebelumnya menyinggung ibu-ibu yang gemar pengajian, dia kali ini membahas perang Rusia dan Ukraina.
Dia mempertanyakan keberanian Ukraina yang dengan percaya diri berpikir bisa melawan Rusia. Apalagi, menganggap negara barat sebagai ‘tameng’ yang akan membantu melawan Negara Beruang Merah tersebut.
“Itu ya kalau saya lihat, bukan sombong, itu ngopo to ya Ukraina iku kok nggak mikir ya (Itu kenapa ya Ukraina kok nggak mikir)? Kok mau ngelawan Rusia?” kata Megawati Soekarnoputri saat sambutan di Peresmian KRI Bung Karno-369 pada Kamis, 1 Juni 2023.
“Kenapa? Loh ini realita, ini adalah strategi kan. Lah saya tuh mikir, ngapain hanya karena dipikirnya dibantu oleh negara barat,” ujarnya menambahkan.
Megawati Soekarnoputri kemudian menyoroti bagaimana Volodymyr Zelenskyy sebagai Presiden Ukraina sering wara-wiri meminta bantuan berbagai negara. Tidak hanya negara barat, negara ASEAN pun diminta untuk memberikan dukungan kepada negaranya yang masih digempur Rusia.
“Pertanyaan saya, kemarin kan saya lihat presiden Zelenskyy di TV jualan-jualan, lah ya ngopo toh keliling-keliling gitu?” ucapnya.
“Terus dibilang mau memberi bantuan, terus kemarin ASEAN dibilang akan memberikan support, pertanyaan saya apakah itu sebenarnya yang dibutuhkan?,” tutur Megawati Soekarnoputri menambahkan.
Berbeda dengan Volodymyr Zelenskyy, Vladimir Putin justru tampak santai. Dia menilai Presiden Rusia itu justru tak terlihat bingung, dan dengan jelas mengetahui apa kemauannya.
“Itu sebuah strategi. Jadi apa? Satu, Putin melakukan yang namanya perang psikologi. Kedua, dia bisa tahu, karena apa? Mana mungkin negara barat akan memberi bantuan yang keren-keren. Saya lihat senjata yang diberikan, lah saya mikir dia tahu nggak ya? Kok saya tahu maksudnya barang itu,” kata Megawati Soekarnoputri.
“Jadi saya bercerita ini adalah untuk berpikir, kalian ini orang pinter-pinter sampai jadi jenderal-jenderal, tapi wis toh bikin strategi yang menurut saya kalau sesuatu terjadi enggak gugap-gugup,” ujarnya menambahkan.
Lebih dari 400 Hari Perang Rusia-Ukraina
Perang antara Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-464, tiga orang tewas dan sedikitnya 11 orang terluka tercata dalam serangan rudal dini hari di Kyiv yang menghantam gedung apartemen.
Selain itu, Kementerian renovasi dan infrastruktur Ukraina mengatakan bahwa kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam yang ditengahi PBB telah dihentikan lagi, karena Rusia memblokir pendaftaran kapal ke semua pelabuhan Ukraina. Seorang juru bicara PBB mengatakan Rusia telah memberi tahu pejabat yang mengawasi inisiatif bahwa Moskow akan membatasi pendaftaran ke pelabuhan Pivdennyi, di provinsi Odesa Ukraina, sampai semua pihak setuju untuk membuka blokir transit amonia Rusia.
Sedangkan terkait nasib Ukraina di NATO, Volodymyr Zelenskyy mengatakan Kyiv ingin menerima keputusan “jelas” tentang masa depannya dalam aliansi militer tersebut. Hal itu disampaikan, ketika para pemimpin blok tersebut bertemu untuk pertemuan puncak di Vilnius, Lituania, bulan depan.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)