Menurut Benny, MK tidak memiliki wewenang untuk mengubah sistem terkait Pemilu 2024 mendatang sehingga hendaknya lembaga yang pernah dipimpin Mahfud MD itu tidak boleh melanggar konstitusi.
RUANGPOLITIK.COM —Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Benny K Harman merasa Presiden Jokowi mendukung sistem proporsional tertutup berkaitan dengan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 mendatang. Hal itu disampaikan lewat cuitan Twitter @BennyHarmanID.
Cuitan politisi Partai Demokrat itu berkaitan dengan isu sistem Pemilu 2024 mendatang apakah akan tetap menggunakan sistem proporsional terbuka atau kembali pada sistem proporsional tertutup. Ada kaitannya dengan Mahkamah Konstitusi (MK) yang sedang melakukan uji materi.
“Wewenang untuk menentukan sistem Pemilu apakah pakai nomor urut (tertutup) atau suara terbanyak (terbuka) ada pada pembentuk UU yakni Presiden dan DPR,” kata Benny K Harman dalam cuitan yang sudah dilihat lebih dari 300 kali oleh warganet.
Menurut Benny, MK tidak memiliki wewenang untuk mengubah sistem terkait Pemilu 2024 mendatang sehingga hendaknya lembaga yang pernah dipimpin Mahfud MD itu tidak boleh melanggar konstitusi.
Dalam pandangan pria 60 tahun tersebut, hanya ada satu fraksi di DPR yang mendukung pemilu dengan sistem proporsional tertutup.
“Dari 9 fraksi yang ada di DPR saat ini, hanya ada satu fraksi yang menghendaki sistem tertutup, 8 fraksi lainnya konsisten dengan sistem terbuka, sistem yang menghargai daulat rakyat,” katanya lagi.
Benny K Harman merasa Jokowi mendukung sistem proporsional tertutup
Menurut Benny, Presiden tidak memiliki suara yang sama dengan delapan fraksi di DPR tersebut yang menghendaki sistem pemilu dengan proporsional terbuka.
“Apa sikap presiden? Diam? Saya merasa Presiden Jokowi juga dukung sistem tertutup. Hanya caranya tidak dengan mengubah UU Pemilu, melainkan dengan meminjam tangan MK,” tulisnya.
Dalam cuitan yang, sampai saat ini Kamis 1 Juni 2023 pukul 20.30 WIB, sudah mendapat lebih dari 10 retweets dan 20 likes tersebut, Benny mempertanyakan apakah MK adalah lembaga yang bisa didikte.
“Apakah MK bisa didikte? Hmmm, isi sendiri. Tangan tak kelihatan tentu bermain. Tapi rakyat kita kan sudah makin pintar. #RakyatMonitor#,” ujar pria bernama asli Harman Benediktus Kabur tersebut.
Meski Benny K Harman merasa Jokowi mendukung sistem proporsional tertutup, belum ada pernyataan resmi secara langsung yang disampaikan Presiden terkait hal itu. Berkenaan dengan uji materi Undang-undang Pemilu, proses itu masih berjalan di MK.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)