RUANGPOLITIK.COM — Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah menyinggung partai politik (parpol) sedang berkuasa kini tengah krisis besar. Dia meminta partai tersebut tidak cengar-cengir.
Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono merespons cuitan Fahri Hamzah tersebut. Nusyirwan mengatakan hal itu merupakan ungkapan teoritis.
“Berkaitan dengan pendapat ‘tidak adanya kontestasi dari partai politik’, dan langsung lompat urusan capres, menurut saya pandangan tersebut cenderung ungkapan teoritis,” ujar Nusyirwan kepada wartawan, Selasa (23/5/2023).
Nusyirwan mengatakan kontestasi Pemilu 2024 dilakukan oleh para parpol dan kader partai, baik yang berada di legislatif dan eksekutif.
“Kontestasi partai politik dilakukan oleh partai politik dan kader-kadernya yang berada di manapun (pemerintahan dan legislatif),” katanya.
Dia lantas berkata bahwa hasil survei yang ada saat ini membuktikan kepuasan rakyat terhadap kinerja pemerintah. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu bagian dari kontestasi parpol.
“Untuk PDI Perjuangan sudah jelas, hasil berbagai survei membuktikan kepuasan rakyat atas kerja pemerintah rata-rata di atas 70% dengan presiden sebagai kepala pemerintahan dari kader PDI Perjuangan,” katanya.
Lebih lanjut, Nusyirwan menantang balik Fahri Hamzah. Dia akan menunggu kontestasi politik yang dilakukan Fahri Hamzah.
“Itu adalah bagian dari kontestasi partai politik. Kita pun menunggu kontestasi politik apa yang sudah dilakukan Bung Fahri,” imbuhnya.
Pernyataan Fahri soal parpol sedang berkuasa kini tengah krisis besar itu disampaikan Fahri Hamzah lewat akun Twitternya @Fahrihamzah. Dia tidak menjelaskan partai mana yang dimaksud dalam pernyataannya itu.
“Parpol sebagai pemilik kursi dan kuasa yang sedang berkuasa sedang krisis besar. Jangan cengar-cengir ente!” kata Fahri Hamzah dalam cuitannya seperti dilihat detikcom, Selasa (23/5/2023). Fahri Hamzah sudah mengizinkan cuitannya dikutip.
“Saya sedang kecewa dengan tidak adanya kontestasi partai politik dalam pemilu kali ini sehingga kita lompat membicarakan calon presiden padahal partai politik sebagai dapur kebijakan dan kawah candradimuka bagi para pemimpin nasional tidak pernah dikontestasikan,” ucapnya.
“Justru karena kita melompat membicarakan calon presiden bahkan calon anggota legislatif pun tidak kita pertimbangkan untuk dikontestasikan di hadapan para pemilih. Sekali lagi pemilu yang heavy pilpres seperti yang terjadi di Indonesia ini merugikan betul penguatan dan pelembagaan demokrasi kita,” lanjutnya.
Fahri Hamzah menyebut saat ini partai politik memang sedang mengalami krisis serius. Dia juga menyindir para ketum parpol yang terkesan sembunyi dari kontestasi pemilu.
“Kan kita sedang mengalami krisis yang serius pada partai politik kita yang tidak lagi menjadi organisasi intelektual yang menyiapkan diri sebagai lembaga yang menjaga gagasan-gagasan demokrasi dan kelembagaan masyarakat demokratis pada kebijakan negara. Tetapi kita nggak punya waktu untuk mempersoalkan itu karena para pimpinan parpol tidak dapat ditagih dan boleh sembunyi dari kontestasi Pemilu,” ujarnya. (Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)