BEM UI mengatakan, Reformasi hanya sebuah cerita kuno yang tak memberi dampak baik pada kehidupan masyarakat saat ini.
RUANGPOLITIK.COM —Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kembali mengeluarkan kritik pedas. Kali ini, mereka menyoroti tidak adanya perubahan yang signifikan setelah 25 tahun Reformasi.
BEM UI pun membeberkan bahwa peringatan 25 tahun Reformasi di Indonesia telah meninggalkan nilai-nilai semangatnya dalam diri anak-anak bangsa.
BEM UI mengatakan, Reformasi hanya sebuah cerita kuno yang tak memberi dampak baik pada kehidupan masyarakat saat ini.
“Sudah 25 tahun lamanya umur Reformasi kita, tetapi tak ada perubahan yang membanggakan, yang ada hanya kehancuran yang semakin parah,” sebut BEM UI melalui unggahan di akun Instagram @bemui_official pada 22 Mei 2023.
BEM UI menilai, Indonesia sedang berada di tepi jurang yang menghancurkan masyarakat, sedangkan kalangan pejabat dapat mengamankan diri dengan berbagai tipu muslihat mereka.
Bahkan, seluruh bidang kehidupan masyarakat sudah tidak bisa dirayakan dengan gemuruh Reformasi.
“Indonesia masih berada di tepi jurang kehancuran dimana masyarakatnya masih menderita dan tertindas oleh tikus-tikus kotor yang hanya memanfaatkan jabatannya,” ujar mereka menerangkan detail kritiknya.
“Banyaknya persoalan yang tak kunjung selesai seperti politik, hukum, ekonomi, sosial, hingga budaya mengartikan bahwa tak ada yang bisa dirayakan dengan kata Reformasi,” ujar mereka lagi.
BEM UI menyimpulkan bahwa harapan masyarakat terhadap dampak baik Reformasi sudah benar-benar hilang, mengingat bertahun-tahun tak ada perubahan ke arah kebaikan yang berlangsung di Indonesia.
“Kami, rakyat Indonesia, sudah bertahun tahun menaruh harapan dimana adanya perubahan ke arah kebaikan tetapi nyatanya tidak ada perubahan yang signifikan,” ujar mereka.
“Reformasi mengatasnamakan rakyat hanyalah palsu belaka,” ujar mereka lagi.
Sementara itu, BEM UI menyuarakan kritik yang jauh lebih keras di tengah adanya insiden peretasan akun Twitter mereka.
Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang, juga memastikan tidak takut dan menjadi bungkam dengan peretasan akun Twitter BEM UI itu.
Melki tegas menjaga sikap BEM UI agar terus melancarkan kritik lebih keras terhadap pemerintahan Jokowi.
“Twitter diretas, kami masih punya Instagram. Kami siap untuk (bersuara kritis) lebih keras,” ujar Melki dalam suatu unggahan Instagram stories-nya pada Senin, 22 Mei 2023.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)