Menanggapi pertanyaan itu, Luhut Binsar Pandjaitan pun tampaknya tak ingin jemawa. Dia mengaku, tidak hanya dirinya yang mendapatkan banyak tugas dari Jokowi.
RUANGPOLITIK.COM —Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan dikenal sebagai sosok ‘serba bisa’ di Pemerintahan Jokowi.
Hal itu terbukti dengan banyaknya jabatan yang diemban pria berusia 75 tahun tersebut.
Bahkan yang terbaru, dia ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Jabatan itu pun menambah daftar panjang pekerjaan Luhut Binsar Pandjaitan selain menjadi Menko Marinvest.
Melihat banyaknya jabatan yang diemban pria yang dijuluki ‘Lord Luhut’ tersebut, tentunya banyak masyarakat yang merasa heran dan mempertanyakan ‘Kenapa selalu Luhut?’. Hal itu bahkan pernah ditanyakan langsung oleh Deddy Corbuzier saat menggelar Podcast dengan yang bersangkutan.
Banyak masyarakat nanya, kenapa pak Jokowi kalau ada satu hal yang genting pasti nama pak Luhut yang di depannya memerintahkan?,” ucap Deddy Corbuzier dalam podcast yang tayang pada 6 Juli 2021.
Menanggapi pertanyaan itu, Luhut Binsar Pandjaitan pun tampaknya tak ingin jemawa. Dia mengaku, tidak hanya dirinya yang mendapatkan banyak tugas dari Jokowi.
“Nggak juga sih, banyak yang lain, ya kalau itu kamu tanya presidenlah,” ujarnya.
“Saya pikir, saya ndak merasa juga… saya itu sama dengan menteri yang lain. Hanya mungkin saya lebih tua dari yang banyak menteri, ya mungkin presiden melihat saya lebih cocok untuk ngerjain begini, ya ditugasin di sini,” kata Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan.
Tidak hanya itu, dia juga sempat memberikan pujian terhadap sosok Jokowi. Menurutnya, Indonesia patut bersyukur memiliki Presiden seperti Jokowi.
“Kita kan untung ada seperti pak Jokowi, kita paling tidak, kita nggak nyontoh pemimpin yang nggak bener,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan.
“Karena presidennya nggak maling, ya kita pun kan mikir-mikir mau maling, katakanlah begitu. Kenapa? malu dong. Pemimpinnya sederhana, kerja keras, maunya benar, tanggung jawab, mau cari dari mana kayak gitu. Berani? Kan saya tentara. Saya tahu, banyak mantan-mantan komandan saya,” tuturnya.
“Saya lihat ‘Wah, ini style-nya Pak Jokowi ya something’. Saya pernah ngomong gitu, ‘Bapak harusnya masuk Kopassus’,” ucapnya menambahkan.
Tidak hanya itu, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin juga pernah bersuara mengenai alasan Jokowi kerap menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengemban berbagai jabatan. Salah satunya adalah memimpin PPKM Darurat selama masa Pandemi Covid-19.
Dia mengatakan, PPKM Darurat yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan hasilnya memuaskan.
“Kenapa Presiden tidak memimpin langsung? Iya, karena ikhtiar yang dilakukan dirasa sangat tepat untuk melaksanakan kegiatan ini (menekan penyebaran Covid-19) adalah terkait dengan PPKM,” tutur Ali Mochtar Ngabalin.
“Dipimpin oleh seorang Menko Kemaritiman dan Investasi yang sepanjang sejarah kepemimpinan Pak Jokowi, Pak Luhut itu tidak pernah gagal dalam menyelesaikan satu tugas yang diperintahkan Presiden,” katanya.
“Tidak mungkin kita ragu. Dari usia dia (Luhut) punya pengalaman yang luar biasa. Dia bekas Duta Besar, Jenderal, tentara, jadi paling tidak ada pengalaman seperti itu. Memang setiap Presiden punya orang-orang terbaik seperti Pak Luhut,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Pengamat politik dari Nusakom Pratama Institut Ari Junaedi yang menilai, borongan jabatan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai hal yang wajar menimbulkan kritik. Menurutnya, keputusan Jokowi sebenarnya tidak baik secara manajemen birokrasi.
Hal itu adalah karena pekerjaan yang bertumpu kepada satu orang tidak akan maksimal dikerjakan, baik dari aspek fungsional dan aspek kelembagaan. Apalagi, jika tugas yang diberikan Jokowi kepada Luhut Binsar Pandjaitan bukan di ranah seorang Menko Marinvest.
Di sisi lain, Ari Junaedi menilai bahwa penunjukan Luhut Binsar Pandjaitan menjabat berbagai posisi semakin menegaskan bahwa dia bukan Menteri biasa. Sang Menko Marinvest dinilai sudah berkategori ‘Menteri Superior’ alias Perdana Menteri.
Meski begitu, dia setuju jika sikap Jokowi yang kerap menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan mengemban satu jabatan merupakan bentuk kepercayaan presiden terhadap Opung. Menurutnya, Luhut Binsar Pandjaitan bisa jadi merupakan sosok yang dipercaya dalam menangani persoalan yang perlu penanganan cepat dan urgent.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)