RUANGPOLITIK.COM — PPP telah mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusungnya. ini menunjukkan PPP mencoba mengambil inisiatif lebih dulu menggaet Ganjar dan mengajak PDIP berkoalisi dengan PPP.
“Pasca PPP mengumumkan capresnya Ganjar Pranowo menunjukkan wacana Koalisi Besar telah layu sebelum berkembang,” kata Pengamat Politik Efriza kepada Rupol, Kamis (27/4).
Bukan tanpa alasan, Efriza menuturkan Koalisi Besar lebih mengarah kepada sosok Prabowo yang akan diusung sebagai Capres. Sedangkan PDIP tidak diikutkan jika ingin bergabung menjadi cawapres.
Namun pasca pengumuman Ganjar Pranowo capres PDIP situasi terbalik Prabowo yang ditawari cawapres mendampingi Ganjar tetapi Prabowo telah menolaknya.
Artinya, Gerindra sudah realistis memilih kembali kepada KIR, untuk itu pula Gerindra melalui sekjennya Ahmad Muzani mengapungkan nama cawapres KIR adalah Muhaimin Iskandar dari PKB. Penyebutan nama Cak Imin dilakukan untuk sekadar mengunci PKB.
“Sisi lain, memang Gerindra butuh memadukan unsur nasionalis-islam dan itu tentu saja harus dengan PKB untuk melawan koalisi PDIP dengan diikuti oleh PPP,” tutupnya.(Danang)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)